Emas 'Berkilau', Imbas Para Investor yang 'Wait and See' Pengumuman Inflasi Amerika dan Suku Bunga The Fed

Emas 'Berkilau', Imbas Para Investor yang 'Wait and See' Pengumuman Inflasi Amerika dan Suku Bunga The Fed

Emas batangan internasional/Ilustrasi-Photo by Michael Steinberg from Pexels-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas menguat, terdorong sentimen dolar melepaskan beberapa keuntungan, sementara investor mengambil posisi untuk pembacaan inflasi Amerika pekan ini bagi isyarat pada lintasan kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Mengutip laporan Reuters Selasa 7 Juni 2022 atau Rabu 8 Juni 2022 dini hari WIB, harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD1.850,07 per ounce.

(BACA JUGA:IHSG Berpotensi Melemah, Berikut Rekomendasi Saham Analis Hari Ini)

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi USD1.852,10 pe ounce.

Memperkuat daya tarik emas bagi pembeli luar negeri, Indeks Dolar (Indeks DXY) tersungkur dari level tertinggi.

Analis RJO Futures, Bob Haberkorn, mengaitkan kenaikan emas dengan  bargain-hunting  setelah penurunan di bawah level USD1.850 dan sedikit kemunduran dalam dolar.

"Tetapi pasar tahu emas tampaknya terbatas pada sisi kenaikannya saat ini, menunggu untuk melihat seberapa agresif The Fed atau apakah mereka mengeluarkan pernyataan baru," ujar Haberkorn.

(BACA JUGA:[Mitos Atau Fakta] 'Rep-repan' Saat Tidur Berarti Kita Sedang 'Ketindihan' Genderuwo)

Investor menunggu data inflasi yang akan dirilis Jumat untuk petunjuk tentang lintasan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Peningkatan suku bunga setengah poin diprediksi pada pertemuan 14-15 Juni.

Meski emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan suku bunga tetap menjadi hambatan potensial karena itu berarti  opportunity cost  yang lebih tinggi untuk menahan logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

"Trader emas cenderung membaca pertemuan bank sentral dan pergerakan kebijakan moneter sebagai pedang bermata dua," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.

Sementara itu, Departemen Keuangan AS telah menjelaskan bahwa transaksi terkait emas yang melibatkan Rusia dapat dikenai sanksi, dan pihaknya memantau dengan cermat segala upaya untuk menghindari sanksi, kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: