Pecarian Pengendara KLX yang Tercebur ke Kalimalang Masih Berlanjut, Petugas Gabungan Kerahkan 6 Perahu

Pecarian Pengendara KLX yang Tercebur ke Kalimalang Masih Berlanjut, Petugas Gabungan Kerahkan 6 Perahu

Proses pencarian pengendara KLX yang terlibat kecelakaan dengan Toyota Fortuner hingga terpental ke Kalimalang, Bekasi, Sabtu, 4 Juni 2022.-Tuahta Simanjuntak-FIN

BEKASI, FIN.CO.ID - Petugas gabungan terus melakukan pencarian pengendara KLX berinisial WS yang terpental ke aliran Kalimalang akibat terlibat kecelakaan.

Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Inveksi Kalimalang, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Sabtu 4 Juni 2021 sekitar pukul 05.30 WIB, dan melibatkan mobil Toyota Fortuner dengan sepeda motor Kawasaki KLX.

(BACA JUGA:Pengendara Motor Diduga Korban Tabrak Lari, Satu Orang Luka dan Satu Hilang Tercebur di Kalimalang)

Saat dikonfirmasi, Bang Oye dari Relawan Komunitas Ranting menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menbantu pencarian korban kecelakaan tersebut.

"Iya betul saat ini kami sedang melakukan pencarian dan baru dimulai karena kita ini baru nerima laporan," ucap Bang Oye saat dikonfirmasi, Sabtu 4 Juni 2022.

Dalam pencarian korban kecelakaan sore ini, pihaknya bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Korps Brigade Mobil (Korps Brimob)

(BACA JUGA:Perampasan Motor Bermodus 'Mata Elang' Pengendara Dicegat di Jalan, Dituduh Nunggak Cicilan)

"Dari BPBD kurang lebih sekitar 7 orang selebihnya dari relawan, kalau relawan cukup banyak sekitar 30-an, karena dari berbagai komunitas," ungkapnya.

Dirinya menerangkan bahwa saat ini 4 perahu karet beserta petugas sudah diterjunkan untuk menyusuri Kalimalang, dan rencananya akan diturunkan 2 perahu karet lagi.

"Proses pencariannya menggunakan perahu dengan cara menyusur kalimalang dan blender air (Perahu berputar diatas air), kita berharap korban ini naik dengan cara di blender," tutunya.

(BACA JUGA:Harga Cabai di Kota Bekasi Naik, Cuaca Buruk Jadi Biang Keroknya)

Para relawan menggunakan cara tersebut agar getaran air yang dihasilkan dari mesin motor perahu karet dapat mengangkat korban ke permukaan air karena Kalimalang dikenal dalam.

"Kalau pastinya gak hapal, tapi yang saya tahu kalimalang lebih dari lima meter. Jadi cukup dalam, kalau posisi dalamnya saya gak apal tapi sekitar lima meter itu," jelasnya.

Bang Oye menjabarkan, setelah korban tenggelam selama 12 jam, tubuh belum mengeluarkan gas dari perut, lalu setelah menjalani masa itu biasanya korban naik ke permukaan air.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agustian

Tentang Penulis

Sumber: