Foto Yaqut Rangkul Ragil Mahardika Viral di Medsos, Wamenag Zainut: Fitnah yang Keji

Foto Yaqut Rangkul Ragil Mahardika Viral di Medsos, Wamenag Zainut: Fitnah yang Keji

Foto Menag Yaqut Cholil rangkul Ragil Mahardika viral di media sosial. --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Masyarakat diminta untuk tidak cepat percaya terhadap berbagai konten provokatif yang mengandung kebencian yang beredar di media sosial. 

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengajak masyarakat untuk tidak cepat percaya terhadap berbagai konten provokatif serta mengandung kebencian.

(BACA JUGA:Heboh Foto Menag Yaqut Rangkul dengan Ragil Mahardika, Hasil Analisa Roy Suryo... Ambyar)

"Jangan cepat percaya pada berita, baik berita yang berupa foto, video atau pun konten narasi yang mengandung unsur provokatif, ujaran kebencian, adu domba, dan fitnah," kata Zainut, dikutip Senin, 16 Mei 2022.  

"Kita harus bijak dan cerdas dalam menyaring setiap informasi. Kita harus saring sebelum sharing, agar kita tidak menjadi bagian dari orang yang menyebarkan fitnah dan kebencian," sambungnya.

Pesan ini disampaikan Wamenag menanggapi marak beredarnya konten provokatif beberapa hari belakangan. 

Di antaranya, beredarnya video gerakan salat jenazah yang  dialamatkan kepada Wakil Presiden Bapak KH. Ma'ruf Amin dengan gerakan ruku' dan sujud. 

(BACA JUGA:Astaga! Ragil Mahardika dan Suaminya Frederik Vollert Juga Diundang di Podcast Denny Sumargo)

Juga foto Menteri Agama Yaqut merangkul Ragil Mahardika yang viral di media sosial akhir-akhir ini. 

Dua konten tersebut cukup  viral dan mendapat reaksi negatif dari banyak warga net. 

Padahal, lanjut Zainut, video dan foto tersebut setelah melalui pengamatan para ahli hasilnya dinyatakan palsu dan merupakan hasil rekayasa editan. 

"Jadi baik video Wapres salat jenazah dan foto Menag Yaqut merangkul Ragil Mahardika adalah bentuk fitnah yang keji," ungkap Wamenag. 

(BACA JUGA:Pengunjung Rumah Makan di Bekasi Terjebak Dalam Lift, 7 Orang Baru Keluar Setelah 30 Menit Damkar TIba)

Ia menduga, kelompok yang sengaja memviralkan berita bohong, hoak dan informasi palsu melalui media sosial baik berupa meme, fitur, rekayasa  foto dan video memiliki tujuan jahat yakni untuk memberikan citra buruk kepada para tokoh agama dan pejabat negara agar masyarakat tidak percaya kepada Pemerintah. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: