Hepatitis Misterius Akibat Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Dokter

Hepatitis Misterius Akibat Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Dokter

Ilustrasi penderita hepatitis misterius. (ist) --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Dikabarkan munculnya hepatitis misterius yang menyebabkan tiga anak meninggal terkait dengan vaksin Covid-19.

Kabar tersebut ramai setelah terbitnya Journal Hepatology pada 21 April 2022 yang menuliskan laporan "Vaksinasi SARS-CoV-2 dapat menimbulkan Hepatitis dominan sel T CD8,". 

Terkait pemberitaan tersebut, Dokter Anak Konsultan Gastrohepatologi Hanifah Oswari menegaskan tidak ada hubungannya antara hepatitis akut atau misterius dengan vaksin Covid-19.

(BACA JUGA:Kemenkes Ungkap Penyebab Tiga Anak Meninggal Akibat Hepatitis Misterius)

Ditegaskannya yang menghubungkan antara Hepatitis akut bergejala berat dan Adenovirus pada vaksin COVID-19 adalah narasi yang tidak benar.

"Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan, bahwa kejadian ini (Hepatitis akut berat) dihubungkan dengan COVID-19 adalah tidak benar. Gak ada bukti hubungan dengan vaksin COVID-19," katanya dalam keterangan persnya, Kamis, 5 Mei 2022.

Sebelumnya, Journal Hepatology yang terbit pada 21 April 2022 menuliskan laporan "Vaksinasi SARS-CoV-2 dapat menimbulkan Hepatitis dominan sel T CD8,". 

(BACA JUGA:Kemenkes Terbitkan SE Waspada Hepatitis Akut Misterius)

Ditemukan Adenovirus 41 pada dua anak yang menjalani transplantasi hati akibat Hepatitis akut berat di Amerika Serikat.

Dokter anak di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta itu mengatakan, hingga saat ini belum ada informasi penguat yang menyebutkan Adenovirus berhubungan langsung dengan Hepatitis akut berat.

"Masih mungkin itu kejadian yang bersamaan, tapi bukan berhubungan langsung," katanya.

Ditambahkannya pemerintah sudah minta Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta dan Laboratorium Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) untuk meneliti penyebab Hepatitis akut bergejala berat.

"Kenapa jadi banyak anak-anak kena di banyak negara. Agar kita bisa tahu keadaan ini dan penyebabnya," katanya.

Secara terpisah, Mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengatakan Adenovirus 41 adalah jenis virus yang sering ditemukan sehari-hari, biasanya menyebabkan gejala diare, muntah, demam, dan gejala saluran pernapasan. Biasanya tidak menyebabkan hepatitis pada anak sehat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: