Anies Baswedan Disebut sebagai Korban Propaganda Jahat Ayat-Mayat di Pilkada DKI

Anies Baswedan Disebut sebagai Korban Propaganda Jahat Ayat-Mayat di Pilkada DKI

Anies Baswedan--Instagram Anies Baswedan

JAKARTA, FIN.CO.ID- Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Tatak Ujiyati menyebut, Anies Baswedan adalah korban propaganda isu SARA waktu pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu. 

Hingga sampai saat ini pun, Anies masih selalu diserang dengan isu hoaks yang berbau SARA. 

Salah satu isu SARA hoaks adalah terkait larangan salat untuk jenazah nenek Hindun yang merupakan pendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta.

Padahal, kabar tersebut hoaks. Faktanya jenazah nenek Hindun dialatkan dan dibantu oleh relawan Anies Baswedan waktu itu. 

"Anies adalah korban propaganda jahat ayat mayat di Pilkada Jakarta. Haters gunakan jenazah nenek Hindun sebagai proxy kampanye negatif untuk menyerang Anies. Yang katanya jenazah tak disholatkan, faktanya disholatkan. Yang katanya ditolak, faktanya justru relawan Anies yang bantu Ambulance," ujar Tatak Ujiyati melalui akun Twitter-nya @tatakujiyati, Senin 25 April 2022. 

(BACA JUGA:Pesan Anies ke Pemudik, Kurangi Lihat HP, Nikmati Panorama Indonesia yang Indah)

Tatak mengatakan bahwa Anies saat itu memberikan bantuan untuk mengurus jenazah nenek Hindun. Meskipun saat itu, nenek Hindun pendukung Basuki Tjahjat Purnama atau Ahok.

"Terhadap pendukung Ahok, Anies tetap mengulurkan bantuan. Bantu mengurus jenazah nenek Hindun dan antar ke pemakaman denga ambulance. Bagi relawan Anies, tak ada kata lawan politik untuk alasan kemanusiaan. Siapapun butuh bantuan akan dibantu," ucapnya. 

Dia menilai, hoaks itu sedangaj diangkat kembali untuk menyerang Anies Baswedan. walau pun Polisi telah membantahhoaks tersebut.

(BACA JUGA:Denny Siregar Sebut Keluarnya Tsamara Amany Dari PSI Tidak Ada Hubunganya Dengan Anies Baswedan)

"Baru saja dibahas oleh mas @ismailfahmi. Bagaimana hoaks kasus Nenek Hindun bermula. Diangkat oleh akun pembenci, diangkat oleh media nasional, digoreng oleh media buzzer. Sampai sekarang jadi propaganda menyerang Anies. Walau polisipun sudah membantah," paparnya.

Pada tahun 2017 lalu, nenek Hindun binti Raisman (78) adalah warga  Karet Setiabudi, Jakarta Selatan. Almarhum merupakan pendukung Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

Tak berselang lama, sebelum Pilkada digelar, nenek Hindung meningal dunia. Isu berkembang warga menolak mensalatkan dan mengurus jenazah nenek Hindun. Bahkan sebuah spandung menyebut larangan mensalatkan pendukung penista agama. 

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Iwan Kurniawan lalu membantah kabar itu.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: