Pengamat: RI Negara Kepulauan, Pembangunan Sektor Kemaritiman Pasca 2024 Harus Tetap Berlanjut

Pengamat: RI Negara Kepulauan, Pembangunan Sektor Kemaritiman Pasca 2024 Harus Tetap Berlanjut

Pengamat maritim Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa -Istimewa-

 

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Hal tersebut terungkap dalam sebuah Diskusi Publik yang dilaksanakan oleh Ikatan Alumni Lemhanas (IKAL Strategic Center) di Jakarta, dikutip Kamis 21 April 2022? 

Pengamat Maritim yang juga Pendiri Perkumpulan Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKKMI)  Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menyampaikan apresiasinya terhadap Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang telah memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan dunia maritim di Indonesia. 

(BACA JUGA:Bukber On The Road Penggemar Bus Berujung Ugal-Ugalan, IPOMI Kecewa Membuat Jelek Nama Transportasi Bus)

"Secara jujur, baru kali ini saya merasa muncul perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan dunia maritim di Indonesia," ujar Capt Hakeng. 

Setelah sekian lama Indonesia tenggelam dalam konsep negara agraris dan rakyat seperti dipaksa untuk memahami bahwa Indonesia adalah negara agraris, akhirnya Indonesia  kembali ke ‘haluan’ kita yang sebenarnya yaitu sebagai Bangsa Maritim. 

"Saya melihat baru kali ini ada pemerintahan yang memberikan  konsep Poros Maritim Dunia serta Tol Lautnya," kata Capt. Hakeng. 

Capt Hakeng mengaku sempat merasa khawatir jika pada 2024 nanti terjadi pergantian rezim. 

(BACA JUGA:Cantiknya Tangmo Nida, Artis Thailand yang Bikin Mata Kaum Adam 'Terbelalak')

"Dan terus terang, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi saya sebagai pengamat maritim, ketika tahun 2024 nanti terjadi pergantian rezim, apakah rezim penggantinya masih  memiliki visi yang sama perihal Maritim?," tuturnya. 

Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Negara Indonesia ini terdiri dari lautan, yang ditaburi oleh pulau-pulau, setidaknya itu yang dikatakan Founding Father kita, Ir. Soekarno Presiden Republik Indonesia Pertama dalam berbagai kesempatan berbicara di forum resmi.

"Kita ini bangsa maritim, beliau tidak mengatakan bahwa Indonesia negara kepulauan. Soekarno juga tidak mengatakan Indonesia adalah  negara agraris. Tapi secara spesifik beliau mengatakan bahwa Indonesia adalah negara lautan yang ditaburi oleh pulau-pulau, Bangsa Maritim," ungkapnya. 

Sebagai bangsa maritim, lanjut Capt Hakeng, Indonesia harusnya tidak hanya  pandai menyanyikan lagu ‘Nenek Moyangku Seorang Pelaut’. Sebagai bangsa maritim harusnya kita sadar bahwa Indonesia terdiri dari 17.499 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari  Miangas hingga Rote. 

(BACA JUGA:Sering 'Paksa' Jamaah Untuk Sedekah, Ternyata Uangnya Oleh Ustaz Yusuf Mansur Digunakan Buat Ini)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: