IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan EKonomi Global Nyais Hingga 50 Persen, Rupiah Langsung Ambruk

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan EKonomi Global Nyais Hingga 50 Persen, Rupiah Langsung Ambruk

Uang rupiah (Pixabay)--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas tajam proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 hingga hampir 50 persen dari proyeksi awal. 

Tercatat IMF mengoreksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 dari proyeksi awal 6,1 persen menjadi hanya 3,6 persen.

(BACA JUGA:Waspada! IHSG Hari Ini Diprediksi Mengalami Koreksi, Dua Analis Kompak Sodorkan Saham INDF)

Hal ini disebut analis bakal menjadi sentimen negatif yang diprediksi membuat kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika. 

Mengutip data Bloomberg, Rabu 20 April 2022 pukul 09.22 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.362 per dolar AS. 

Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 22 poin atau 0,16 persen apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Selasa sore kemarin 19 April 2022 di level Rp14.340 per dolar AS.

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dolar AS dengan sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

(BACA JUGA:Faktor Risiko Global Memudar, Harga Emas Merosot Lebih Dari 1 Persen)

"Indeks dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS makin naik karena antisipasi pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif. Ini bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap rupiah. Indeks dollar AS bertahan di atas angka indeks 100 dan yield tenor 10 tahun mendekati 3 persen , yield tertinggi lebih dari 3 tahun," kata Ariston dalam keterangan tertulis, Rabu pagi.

Faktor kedua, kata Ariston, IMF tadi malam mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang baru dengan merevisi turun pertumbuhan ekonomi global 2022 menjadi 3,6 persen dari 4,4 persen. 

"Perang di Ukraina menjadi alasan utama penurunan tersebut dan ini bisa menambah sentimen negatif ke rupiah sebagai aset berisiko," ujar Ariston.

(BACA JUGA:Miyabi Sampai 'Risih' dan Takut, Vicky Prasetyo Tawarkan Biayai Kebutuhan di Bali Asalkan.....)

Sebagaimana diketahui, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 menjadi 3,6 persen. 

Prediksi melambat dibandingkan realisasi tahun lalu 6,1 persen. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: