Rizal Ramli Minta Wapadai Adanya Provokasi saat Demo Mahasiswa di Gedung DPR

Rizal Ramli Minta Wapadai Adanya Provokasi  saat Demo Mahasiswa di Gedung DPR

Rizal Ramli Meminta hati hati Kelopok rusuh saat aksi demo --twitter/ @RamliRizal

 

 JAKARTA, FIN.CO.ID- Menko Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Rizal Ramli menanggapi aksi demo Badan Ekskutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM) 11 April 2022. Diketahui,demo BEM SI menggelar aksinya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menuntut Presiden Joko Widodo untuk menolak penundaan pemilu atau masa jabatan tiga periode. melalui Youtube Bravos Radio Indonesia, Rizal Ramli meminta gerakan mahasiswa yang memperjuangkan dan aspirasi masyrakat terkait kondisi kebangsaan ini mewaspadai aksi perusuh saat demo. Rizal Ramli menyebutkan kondisi Indonesia saat ni memerlukan gerakan pemuda untuk menjebol demokrasi yang sulit dan tertutup kekuasaan oligarki. "Situasi ekonomi saat ini untuk rakyat sangat sulit. bila dibandingkan pada 1998, kondisi saat ini 3-4 kali lebih buruk, pendapat tidak ada, pengangguran banyak, harga kebutuhan pokok naik luar biasa, Sehingga tidak aneh masyarakat gelisah dan seperti tidak ada harapan," ucap Rizal pada Senin,11 April 2022

(BACA JUGA:Panasnya Isu Jokowi 3 Periode, Rizal Ramli: Pak Jokowi Legowo Ngundurin Diri)

(BACA JUGA:Keras! Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Rizal Ramli: Jokowi Tak Punya Nyali)

 

 

Selain itu, Rizal Ramli cukup terkejut dengan bangkitnya pemuda mahasiswa Indonesia menerima panggilan sejarah. Padahal setahun yang lalu masih banyak intelektual yang skeptis dan tidak berani bergerak. "Tapi berulang, ketika panggilan sejarah itu tiba, ada kelompok yang hendak mengkudeta konsitusi dengan memperpanjang jabatan, ada kelompok yang hendak membuat sistem otoriter dan tidak peduli dengan kondisi masyarakat, maka mahasiswa saatnya bergerak melakukan mobilisasi," katanya. Ia menyebutkan semua harus berpegang teguh bahwa ini gerakan damai untuk demokrasi Indonesia yang tenggelam karena kelakuan pejabat elite. "Kita jangan masuk ke area kekerasan, ada studi akademik sejumlah universitas luar negeri, dalam puluhan kasus gerakan rakyat menumbangkan rezim otoriter dan korup.ungkap Rizal Ramli “ 2/3 berhasil jika menggunakan cara-cara kekerasan, 1/3 dengan cara kekerasan justru tidak berhasil," sambungnya.

(BACA JUGA:Mendagri Bicara Soal Jokowi 3 Periode, Rizal Ramli: Mas Tito Itu Jenderal Polisi Cerdas Kok Kebablasan Ya)

 

Jika menggunakan cara tanpa kekerasan, dukungan dan simpati dari masyarakat amat luar biasa. Rizal Ramli mengungkapkan pihak yang melakukan kekerasan justru mereka yang berkuasa, mereka membelokkan aksi damai dibuat ricuh kekerasan. "Sejarah menyebutkan yang hendak memicu kekerasan adalah antek dari rezim yang berkuasa. Teknik rezim otoriter menghancurkan gerakan damai dengan menciptakan kerusuhan yang diciptakan oleh mereka yang sedang berkuasa. Ada permainan intelijen," ucap Rizal Ramli. Rizal Ramli meminta rezim yang berkuasa saat ini tidak menggunakan teknik pecah belah masyarakat yang memperjuangkan aspirasi rakyat.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: