Kritik Keras AHY ke Pemerintah: Rakyat Sedang Susah, Bukannya Cari Solusi Malah Ingin Perpanjang Kekuasaan

Kritik Keras AHY ke Pemerintah: Rakyat Sedang Susah, Bukannya Cari Solusi Malah Ingin Perpanjang Kekuasaan

Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.--Instagram/@agusyudhoyono

"Karena bisa dianggap BEM ini bisa ditunggangi. Bisa dimanipulasi. Betul enggak terima. Jangan dikit-dikit ditunggangi didesain kelompok tertentu termasuk demokrat. Enggak mungkin bagaimana caranya. Kita ini bukan negara, negara saja tidak mudah menggerakkan kampus sana sini," sambung AHY.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melarang para menterinya menyeruakan wacana perpanjang masa jabatan dan penundaan pemilu 2024. 

"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan perpanjangan, ndak, saya rasa itu yang ingin saya sampaikan terima kasih," kata Jokowi dalam sidang Kabinet Parupurna bersama para Menterinya, dikutip Rabu 6 April 2022. 

Jokowi berharap agar jajarannya tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat dengan isu penundaan pemilu atau perpanjang masa jabatan. Dia meminta jajarannya agar fokus melihat persoalan negara saat ini yang tengah dilanda kesulitan pangan. 

(BACA JUGA:Pertalite akan Naik, PKS: Pemerintah Jokowi Semakin Liberal!)

"Jangan menimbulkan polemik di masyarakat. Fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi," kata Jokowi.

Seperti diketahui, beberapa menteri Jokowi belakngan gencar mewacanakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan. 

Berlawal dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia. Terhitung dua kali Bahlil Lahadalia berbicara terkait wacana penundaan pemilu dan perpanjang masa jabatan. 

Menurut Bahlil, dari sisi investasi, pengusaha butuh kepastian dan stabilitas politik. 

Makanya, Bahlil mengusulkan agar penundaan pemilu dilakukan secara komprehensif dan sesuai mekanisme Undang-undang. 

Kemudian muncul Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto  juga membawa-bawa nama rakyat untuk tunda pemilu. 

Kemudian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim punya big data sebanyak 110 juta netizen ingin tunda pemilu. 

Presiden Jokowi sendiri telah berulang kali menegaskan dirinya akan taat pada konstitusi terkait masa jabatan Presiden. 

"Konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi, ya," ujar Presiden Jokowi belum lama ini. 

Namun begitu, Presiden menilai, wacana tunda pemilu dan perpanjang masa jabatan adalah adalah keinginan masyarakat. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: