Waktunya Beli Nih, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp5.000 Per Gram

Waktunya Beli Nih, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp5.000 Per Gram

Ilustrasi - Harga emas batangan 24 karat cetakan PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) -FIN-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas batangan 24 karat cetakan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Emas Antam hari ini, Rabu 6 APril 2022 turun Rp5.000 per gram dari Rp988.000 menjadi Rp983.000. 

Demikian juga dengan harga buyback Emas Antam, menurun Rp5.000 per gram dari Rp892.000 menjadi Rp887.000.

(BACA JUGA:IHSG 6 April 2022 Berpeluang Terkoreksi, Dua Perusahaan Sekuritas Kompak Merekomendasikan Saham ADRO)

(BACA JUGA:Kilau Emas Sedikit Meredup, Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Amerika Jadi Penyebab)

Kemudian untuk harga perak Antam juga melemah Rp150 per gram, dari Rp12.000 menjadi Rp11.850. 

Mengutip dari situs logammulia.com, secara rinci harga emas Antam di pasar spot (belum termasuk pajak), sebagai berikut:

  • Emas batangan seberat 0,5 gram sebesar Rp541.500,
  • Emas batangan seberat 1 gram sebesar Rp983.000,
  • Emas batangan seberat 2 gram sebesar Rp1.906.000,
  • Emas batangan seberat 3 gram sebesar Rp2.834.000,
  • Emas batangan seberat 5 gram sebesar Rp4.690.000,
  • Emas batangan seberat 10 gram sebesar Rp9.325.000,
  • Emas batangan seberat 25 gram sebesar Rp23.187.000,
  • Emas batangan seberat 50 gram sebesar Rp46.295.000,
  • Emas batangan seberat 100 gram sebesar Rp92.512.000.

Harga Emas Internasional Juga Melemah

Mengutip laporan Reuters di bengaluru, Selasa 5 April 2022 atau Rabu 6 April 2022 dini hari WIB, harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD1.921,47 per ounce.

Sementara itu harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup berkurang 0,3 persen menjadi USD1.927,50 per ounce.

Penurunan harga emas itu sebagai imbas dari meningkatnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (US Treasury), yang menjadi bagian dari kebijakan pengetatan moneter oleh Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve (The Fed). 

Kebijakan The Fed itu mengimbangi lonjakan harga emas dunia yang terjadi sebelumnya, sebagai respon dari munculnya sanksi baru terhadap Rusia sebagai imbas dari Invasi Rusia ke Ukraina. 

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: