Kenaikan Harga Pertamax Dikeluhkan Warga Bekasi, Sebagian Pilih 'Down Grade' ke Pertalite

Kenaikan Harga Pertamax Dikeluhkan Warga Bekasi, Sebagian Pilih 'Down Grade' ke Pertalite

Ilustrasi - Petugas SPBU memegang nozel Pertamax-Istimewa-

BEKASI, FIN.CO.ID - Secara resmi PT. Pertamina Patra Niaga menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax RON 92 sejak Jumat 1 April 2022 lalu.

Pertamax RON 92 yang sebelumnya dijual Rp 9.000 per liter, kini naik  menjadi Rp 12.500 per Liter.

(BACA JUGA:Ancaman Sanksi Baru Terhadap Rusia jadi Perhatian Dunia, Harga Minyak Meroket, Emas Mengikuti)

Naiknya harga Pertamax itu dikeluhkan masyarakat Kota Bekasi. Mereka kecewa lantaran kenaikan itu dilakukan di tengah kondisi yang saat ini serba mahal.

Bagas (26), salah satu warga Kota Bekasi yang berprofesi sebagai pedagang diecast setiap hari selalu menggunakan mobil untuk membawa dagangannya ke lapak. Saat berbincang dengan fin.co.id di salah satu SPBU di Jalan Raya Narogong, ia  mengeluhkan kenaikan harga tersebut.

"Sangat terbebani yang pastinya ya mas, kalo ingin mengisi liter yang banyak harus juga siap mengeluarkan uang lebih banyak lagi. Sangat membebani pengeluaran deh pokoknya," ucap Bagas kepada fin.co.id Selasa, 5 April 2022. 

Naiknya harga Pertamax membuat dirinya berpikir untuk lebih hemat, apalagi konsumsi bahan bakar pada mobil miliknya cukup boros. Kondisi itu dinilai semakin membebaninya saat ini.

(BACA JUGA:Harga Pertamax di Malaysia Lebih Murah Ketimbang Indonesia, Pengamat: Gak Bisa Dibandingkan 'Aple to Aple')

"Yakan sebelum harga naik saya bisa mengisi ketika indikator bensin melewati setengah atau hampir habis, tapi dengan harga yang naik ini saya harus mengisi lebih cepat atau maksimal di indikator setengah, agar bbm yang terisi bisa tersedia terus. Karena mobil yang saya pake ini boros banget, jadi ya mau tak mau harus selalu cepat ke pom bensin trus," ungkapnya.

Sama halnya dengan Michael Virano (25), salah satu pegawai restoran dan coffee shop di wilayah Jakarta Selatan. Ia mengaku sangat terbebani dengan naiknya harga Pertamax. Ia pun mengaku terpaksa beralih ke penggunaan BBM Pertalite.

"Awalnya pake Pertamax terus harga dinaikin, jadi saya nurunin kualitas ke pertalite yang agak murah biar bisa tetap bisa nyari duit, soalnya kerja di Jakarta Selatan," ucap Michael Virano kepada Fin.co.id.

Michael Virano mengaku kecewa dengan isu yang belakangan ia dengar mengenai harga Pertalite yang akan menyusul naik setelah Pertamax.

(BACA JUGA:Pertamax Naik Tapi Pertalite Disubsidi, Aktivis 98: Kurang Baik Apa Pak Jokowi)

Menurutnya hal itu cukup membebani, terutama bagi para pekerja sepertinya yang jarak antara rumah ke kantor sangat jauh.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: