Harga Minyak Melonjak Tajam, Seiring Kekhawatiran Pasokan Akibat Konflik Rusia-Ukraina

Harga Minyak Melonjak Tajam, Seiring Kekhawatiran Pasokan Akibat Konflik Rusia-Ukraina

Ilustrasi fasilitas pengolahan minyak milik Pertamina-Pertamina-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga minyak melonjak, setelah sekutu Barat memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dan memblokir beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran global. Sanksi itu juga dapat menyebabkan gangguan parah pada ekspor minyaknya.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melambung USD3,06 atau 3,1 persen, menjadi USD100,99 per barel setelah menyentuh level tertinggi USD105,07 pada awal perdagangan, 

Demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin 28 Februari 2022 atau Rabu 1 Maret 2022 pagi WIB.

(BACA JUGA:Sanksi Rusia Bikin Galau, Harga Paladium dan Emas Melonjak)

Kontrak Brent untuk pengiriman April berakhir pada Senin. Kontrak yang paling aktif, untuk pengiriman Mei, melesat USD3,14 menjadi USD97,26 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melejit USD4,13 atau 4,5 persen, menjadi USD95,72 per barel setelah mencapai USD99,10 pada awal perdagangan.

"Pasar minyak global yang ketat bisa menjadi lebih ketat setelah invasi Rusia minggu lalu ke Ukraina," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

(BACA JUGA:Bergabung dengan Barat, Singapura Ikutan Jatuhkan Sanksi Ekonomi ke Rusia)

Rusia menghadapi gangguan parah pada ekspor semua komoditas mulai dari minyak hingga biji-bijian, setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi keras terhadap Moskow dan memutus beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT.

"Rusia dapat membalas tindakan keras ini dengan mengurangi atau bahkan sepenuhnya menangguhkan pengiriman energi ke Eropa," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Minyak mentah Rusia, yang menyumbang sekitar 10 persen dari pasokan minyak global, terpukul di pasar fisik.

(BACA JUGA:Ukraina Putuskan Bergabung Uni Eropa, Pasca Putaran Pembicaraan dengan Rusia Berakhir)

Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga Brent one-month menjadi USD115 per barel dari USD95 sebelumnya.

"Kami memperkirakan harga komoditas di mana Rusia adalah produsen utamanya akan reli dari sini - termasuk minyak," kata bank tersebut.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: reuters