Sebanyak 38 Bahasa Daerah Bakal Direvitalisasi, Mana Saja?

Sebanyak 38 Bahasa Daerah Bakal Direvitalisasi, Mana Saja?

Mendikbudristek Nadiem Makarim tak pernah punya niat menghapus Madrasah dari RUU Sisdiknas-fin-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknolgi (Mendikbudristek),  Nadiem Makarim memastikan bakal merevitalisasi 38 bahasa daerah pada tahun ini. 

"Di 2022 jumlah bahasa daerah yang akan menjadi objek revitalisasi sebanyak 38 bahasa daerah dari 12 provinsi," kata Nadiem dalam Peluncuran Merdeka Belajar eps 17, Selasa 22 Februari 2022.

Nadiem menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan tiga model revitalisasi berdasarkan tingkat penggunaan bahasa daerah. 

Model A diterapkan kepada bahasa daerah yang dinilai masih aman, di mana jumlah penutur di masyarakat masih terbilang masih banyak.

(BACA JUGA:Harga Gula Pasir Melonjak di Pasaran, Ada yang Capai Rp17.300 per Kg)

"Pendekatan model A kami lebih ke pembelajaran yang di sekolah, pembelajaran integratif dan adaptif melalui materi muatan lokal maupun ekskul," terangnya.

Sedangkan untuk model B digolongkan untuk bahasa daerah yang terbilang rentan punah. 

"Pembelajaran bukan hanya di sekolah, tapi pewarisan dalam wilayah tutur bahasa itu bisa dilakukan dalam komunitas-komunitas daerah," tuturnya.

Sementara itu, model C, digolongkan pada daerah dengan tingkat risiko punah tinggi. 

Pendekatan pelestarian bahasa tak cukup di sekolah dan komunitas masyarakat, tapi juga melibatkan keluarga hingga kegiatan di tempat ibadah dan kantor desa.

Berikut sebaran objek revitalisasi bahasa daerah di 12 Provinsi untuk 2022:

1. Sumatra Utara

- Bahasa Melayu dialek panai

- Bahasa Batak dialek angkola

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Derry Suta

Tentang Penulis

Sumber: