Redam Invasi Rusia, Ukraina Janji Mundur dari Pencalonan Keanggotaan NATO

Redam Invasi Rusia, Ukraina Janji Mundur dari Pencalonan Keanggotaan NATO

Dubes Ukraina untuk Inggris, Vadim Pristaiko menyatakan Ndegaranya berencana membatalkan pencalonan di NATO--IG/ Vadim Pristaiko

JAKARTA, FIN.CO.ID - Juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov meminta Ukraina membuat pernyataan resmi soal pembatalan pencalonan keanggotaan di NATO.

Sebelumnya Ukraina menyatakan akan mempertimbangkan membatalkan pencalonan keanggotaan di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). 

“Tak perlu dikatakan lagi bahwa janji Ukraina yang dikonfirmasi, yang diformalkan dalam sejumlah cara, untuk tidak bergabung dengan NATO akan menjadi langkah yang mungkin sangat berkontribusi untuk merumuskan tanggapan yang lebih berarti terhadap kekhawatiran Rusia,” kata Peskov, seperti dikutip dari Tass, Rabu 16 Februari 2022.

Pernyataan terkait rencana membatalkan pencalonan di NATO, pertama kali disampaikan Dubes Ukraina untuk Inggris, Vadim Pristaiko pada Senin 14 Februari 2022. 

Menrurtnya, tindakan itu bisa dilakukan agar Rusia tidak menginvasi negaranya.

Pasalanya, keinginan Ukraina gabung aliansi pertahanan tersebut jadi pangkal masalah konflik dengan Rusia.

Menurut Peskov, pernyataan Pristaiko juga harus dijelaskan dengan rinci. 

Hal ini agar Rusia tidak salah paham atas komentar Pristaiko.

“Dalam kasus khusus ini kami juga memperhatikan permintaan Kiev, Duta Besar harus menjelaskan pendapatnya. Untuk alasan ini, hampir tidak dapat ditafsirkan sebagai fakta yang dicapai Kiev secara fundamental telah merevisi pandangan kebijakan luar negerinya,” sambung Peskov.

Dapat disampaikan, bahwa Ukraina belum menjadi anggota NATO. 

Namun, Parlemen Ukraina memilih amandemen Konstitusi yang menegaskan ambisi keanggotaan NATO pada 2019 lalu. 

Saat ini, Ukraina masih berstatus sebagai negara yang berpeluang menjadi mitra NATO.

Rusia sampai sekarang masih menganggap keanggotaan Ukraina di NATO akan mengancam keamanan dan kedaulatan negaranya. 

Rusia menuding, bila Ukraina bergabung bersama NATO maka negara itu akan dipakai sebagai tempat peluncuran rudal yang diarahkan ke negaranya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Derry Suta

Tentang Penulis

Sumber: