Cuaca Diprediksi Masih Ekstrem

Cuaca Diprediksi Masih Ekstrem

CIAMIS – Cuaca di Ciamis diprediksi masih ekstrem beberapa waktu ke depan. Masyarakat Tatar Galuh pun diimbau waspada dan meningkatkan kesiagaan. Apalagi, sejak akhir 2019 sampai awal 2020 beberapa daerah di Ciamis dilanda bencana alam. Seperti hujan deras yang disertai angin kencang, banjir dan tanah longsor. Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya menyampaikan bahwa cuaca ekstrem diprediksi akan masih terjadi di awal 2020 ini. Informasi yang diterimanya bahwa cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga Februari 2020. Bencana alam akibat angin kencang melanda Desa Mekarsari Kecamatan Tambaksari. Informasi yang diterimanya 58 rumah rusak dan tiga rusak berat. "Tentunya Ciamis juga menjadi rawan terjadinya angin puting beliung," ujar Herdiat usai acara Musyawarah Kabupaten (Muskab) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Ciamis di Gedung KONI Ciamis, Selasa (7/1) pagi. Tak hanya ancaman angin kencang. Ciamis juga dilanda hujan deras. Bahkan di Rancah terjadi hujan es. “Masyarakat juga kaget karena hujan es baru terjadi di daerah tersebut,” beber orang nomor satu di Pemkab Ciamis ini. Bagaimana dengan bencana banjir? Ciamis juga belum terbebas dari banjir. Sungai di Dusun Kubangpari Desa Ciherang Kecamatan Banjarsari meluap. Sebanyak 159 keluarga dari lima RT menjadi korbannya. Kawasan yang mereka huni terendam. Itu menghambat aktivitas masyarakat. "Kami mengimbau waspada. Karena (saat ini, Red) musim cuaca ekstrem, baik longsor, banjir, angin kencang. Waspada juga kepada masyarakat yang lokasi rumahnya di dataran tinggi dan tebing, " imbaunya. Saat hujan tiba, Herdiat mengimbau warganya yang rumahnya berada tinggal di tebing atau dataran tinggi untuk memilih ke tempat aman. Itu untuk menghindari korban jiwa jika tebing longsor. “Bila ada kejadian agar bisa langsung segera dilakukan penanganan. Namun semoga di Ciamis selalu aman…namun tetap kita harus waspada," ujarnya mengimbau. Ketua Tagana Kabupaten Ciamis Ade Waluya menjelaskan di awal 2020, cuaca di Ciamis cukup ekstrem. Dia menerima laporan bahwa angin kencang, longsor, banjir luapan sungai sudah terjadi di berbagai kecamatan. "Upaya kami siaga 24 jam, karena Ciamis ini zona berbagai rawan bencana," terangnya. Ketua Forum Penanggulangan Risiko Bencana (PRB) Kabupaten Ciamis Ade Deni berharap secepatnya dilaksanakan rapat koordinasi melibatkan semua pemangku kebijakan yang terlibat dalam kebencanaan. “Setidaknya dalam rapat tersebut adanya masukan-masukan serta solusi upaya penanggulangan bencana Ciamis,” ujarnya. (isr)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: