Waspada Penyakit Demam Berdarah

Waspada Penyakit Demam Berdarah

KENDAL - Seiring musim hujan, ancaman penyakit demam berdarah (DB) di Kabupaten Kendal mulai mengkhawatirkan. Bahkan, sesuai data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, sepanjang Januari hingga Februari 2020 ini sudah ditemukan 26 kasus DB. Dari jumlah tersebut, kasus tertinggi terjadi di Bulan Januari dengan temuan 19 penderita DB, sementara di Februari yang belum separuh jalan ini tercatat ada 7 kasus ditemukan. Persebaran penyakit akibat gigitan nyamuk Aides Aigepty inipun hampir terjadi di semua kecamatan, dengan temuan kasus tertinggi ada di wilayah atas, meliputi Kecamatan Singorojo, Boja, dan Limbangan (Siboli). Namun demikian, temuan kasus tersebut tercatat menurun jika dibandingkan kasus di tahun 2019. "Kasus DB Januari tahun lalu 27 penderita. Sedangkan total keseluruhan selama satu tahunnya sebanyak 185 kasus DB. Paling banyak ada di Kecamatan Kaliwungu. Tahun ini, hingga Februari, paling banyak di Siboli. Lainnya di Kaliwungu, Kendal, Cepiring, Gemuh, dan Kangkung," terang Kepala Dinkes Kendal, Ferinando Rad Bonay, Senin (10/2/2020).

BACA JUGA: Atasi Intoleran Bukan dengan Terowongan

Menurut Ferinando, temuan kasus DB itu menjadi perhatian khusus pihaknya mengingat musim penghujan diprediksi masih akan berlangsung hingga Maret ke depan. Pihaknya juga melakukan fogging pada daerah yang ditemukan kasus DB tersebut. Pelaksanaan fogging dilakukan sebanyak dua kali. Selain itu, Dinkes juga gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). "Dua kali fogging dilakukan di daerah temuan kasus DB. Jarak fogging kedua dengan pertama satu pekan. Fogging ke dua namanya fogging fokus. Daripada fogging, sebenarnya yang paling efektif adalah PSN. Melalui tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas, Promkes dan Sanitarian. Merekalah yang melakukan penyuluhan ke masyarakat," jelasnya. Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes, Muntoha mengatakan, sebagai tindakan preventif pihaknya telah mengedarkan surat himbauan agar masyarakat sadar betul tentang pencegahan penyakit DB dengan meningkatkan kegiatan PSN. Kemudian menyiapkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat berupa fogging sebagai langkah untuk pemberantasan nyamuk. "Fogging bersifat memberantas nyamuk-nyamuk induk atau dewasa bukan mencegah dan antisipasi selanjutnya. Jadi perlu ada tindak lanjutan, karena jentik-jentiknya tidak bisa pakai fogging," terangnya. Penanggungjawab Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P3M), Haryono menambahkan, hingga kemarin sudah 30 tempat di Kendal dilakukan fogging sejak Januari 2020. Terakhir, fogging diadakan di Kelurahan Ketapang Rt 23-26 Rw 8 Kecamatan Kendal Kota. "Aksi foggingnya dilakukan setelah mendapat laporan dan permintaan terdapat 2 orang anak terjangkit DB dalam 2 pekan terakhir," imbuhnya.(lid)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: