Program Merdeka Belajar Episode ke-4

Program Merdeka Belajar Episode ke-4

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali meluncurkan program Merdeka Belajar episode ke-4, yakni tentang Organisasi Penggerak. Dalam program ini, Kemendikbud mengundang organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, hingga orang tua untuk berkontribusi pada dunia pendidikan. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbud, Praptono mengatakan, keberadaan Organisasi Penggerak ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya Sekolah Penggerak. "Kita butuh partisipasi publik untuk berkontribusi meningkatkan pelayanan pendidikan. Kita perkuat keberdayaannya dari dukungan masyarakat," kata Praptono, Selasa (10/3). Praptono menuturkan, ada beberpa sasaran dari program Organisasi Penggerak. Diantaranya, menciptakan Sekolah Penggerak sebagai kunci awal pemerataan kualitas pendidikan.

BACA JUGA: Mbah Mijan Minta Jokowi Pecat Mereka yang Terima Keris Pengeran Diponegoro

Kemudian, organisasi penggerak melakukan peningkatan kualitas guru, terutama kepala sekolah berdasarkan model-model yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. "Sekolah ini nantinya diharapkan berkembang dan mampu menggerakkan sekolah lainnya, secara terus menerus," ujarnya. Menurut Praptono, Organisasi Penggerak tetap akan diseleksi secara praktiknya berdasarkan bukti. Hal ini sekaligus menjadi arahan kedua dari program Organisasi Penggerak itu sendiri. "Kemendikbud bakal melakukan pengidentifikasiaan program-program pelatihan guru dan kepala sekolah yang bakal dijalankan. Agar dapat memastikan hasil belajar siswa," terangnya. Dengan demikian, Kemendikbud menyatakan bahwa Organisasi Penggerak merupakan langkah kolaborasi pihaknya dengan para ormas dan relawan. Nantinya, hasil kinerja Organasi Penggerak juga akan dievaluasi. "Targetnya hingga 2022 program ini akan meningkatkan kompetensi 50 ribu guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan di 5.000 PAUD, SD, SMP hingga Sekolah Luar Biasa," tuturnya. Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Supriano mengatakan, organisasi penggerak ini nantinya akan berpartisipasi dalam program rintisan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah di bidang literasi dan numerasi selama dua tahun ajaran.

BACA JUGA: Kiat Tangkal Corona untuk Perusahaan

"Nantinya mereka akan diverifikasi Tim Pakar Independen. Pada 10 Maret 2020, akan dilaksanakan forum pertemuan yang melibatkan organisasi masyarakat di bidang pendidikan dan dinas pendidikan," kata Supriano, Jumat (6/3). Supriano menambahkan, setelah itu akan dilakukan identifikasi kelayakan, evaluasi teknis, dan evaluasi keuangan pada 16 Maret - 16 Mei 2029. Selanjutnya akan dilakukan tahap verifikasi. Supriano berharap, tahap implementasi program ini mulai dilakukan pada Juni 2020 hingga Mei 2022. "Implementasi dilakukan pada PAUD, SD, atau SMP di daerah yang sudah diajukan dan disetujui Kemendikbud," ujarnya. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: