Dunia Sorot Ajakan Minum Jamu Jokowi

Dunia Sorot Ajakan Minum Jamu Jokowi

JAKARTA - Pernyataan Presiden Jokowi soal kebiasaan meminum jamu untuk mencegah terinfeksi virus Corona (Covid-19) kian disoroti oleh sejumlah media internasional. Dalam pidatonya saat membuka acara The 2nd Asian Agriculture & Food Forum di Istana Kepresidenan pada Jumat pekan lalu, Jokowi juga mengaku menambah jumlah porsi minum jamu setiap hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Terlebih lagi, ia juga mengganti suguhan para tamu yang berkunjung dari teh menjadi minuman empon-empon seperti temu lawak, jahe, sereh, dan kunyit. "Sekarang tamu-tamu saya pagi, siang, dan malam saya beri minuman itu. Bukan teh, tapi saya ganti temu lawak, jahe, sereh, kunyit, campur jadi satu," kata Jokowi, seperti ditulis, Senin (16/3). Media asal Amerika Serikat, Bloomberg menganggap pernyataan Jokowi itu memperkuat spekulasi bahwa virus corona bisa ditangkal hanya dengan meminum ramuan herbal. Padahal, hal itu belum terbukti secara ilmiah.

BACA JUGA: Manchester United Bertekad Pertahankan Pogba

Media Australia dan Singapura seperti ABC Radio serta Channel News Asia juga menyoroti hal serupa. Kedua media itu bahkan menuturkan tak hanya Jokowi, sebagian orang Indonesia juga masih mengandalkan ramuan herbal seperti jamu untuk menjaga daya tahan tubuh dan menyembuhkan beberapa penyakit. Bahkan, sejak wabah Covid-19 masuk ke Indonesia sejumlah rempah-rempah semakin sulit dicari hingga membuat harga bahan-bahan dasar ramuan herbal itu melonjak tinggi. "Di Australia itu tisu toilet yang menjadi incaran, tapi di Indonesia permintaan jahe dan rempah-rempah lain yang tiba-tiba melonjak tinggi di tengah wabah Covid-19," bunyi laporan ABC Radio berjudul Demand for Indonesian Medicinal Herbs Surges Due to Coronavirus Panic. Sementara itu, dalam artikel berjudul Indonesians Turn to Traditional Remedies to Fend Off Covid-19, Channel News Asia (CNA) menuturkan penjualan rempah-rempah terus melonjak terutama setelah Jokowi mengumumkan kasus corona pertama di Indonesia.

BACA JUGA: Wahai Pemda Jangan Gegabah, Lockdown itu Kewenangan Pempus

Salah satu penjual sayuran di sebuah pasar di Jakarta yang diwawancarai CNA, Parinem, mengatakan para konsumennya membutuhkan rempah-rempah demi menangkal virus corona. Permintaan tinggi pun membuat harga rempah-rempah seperti jahe, kunyit, serai, dan kencur melonjak drastis dari semula Rp40 ribu rupiah menjadi Rp100 ribu per kilogram. Sampai kemarin, Minggu (15/3), total pasien positif corona di Indonesia mencapai 117 orang. Dari jumlah itu, 8 di antaranya dinyatakan sembuh dan 5 meninggal dunia. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: