Banjir Parah di Kenya, 76 Orang Tewas, Ratusan Ribu Mengungsi

Banjir Parah di Kenya, 76 Orang Tewas, Ratusan Ribu Mengungsi

Banjir parah di Kenya-Photograph: Luis Tato/AFP/Getty-

FIN.CO.ID- Sebanyak tujuh puluh enam orang tewas di Kenya akibat banjir besar yang dipicu oleh hujan tinggi, pada Sabtu 27 April 2024.

Banjir bandang merendam jalan di Ibu Kota Nairobi, hingga menyebabkan lebih dari 130.000 orang di 24.000 rumah tangga mengungsi, kata juru bicara pemerintah, Isaac Mwaura.

“Kami sangat menyesal mengumumkan hilangnya enam nyawa tambahan secara tragis dalam 12 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 76,” katanya jubir Pemerintah Isaac Mwaura pada Sabtu 27 April 2024, dilansir dari The Guardian. 

Seraya menambahkan bahwa sebanyak 29 orang menderita luka-luka dan 19 orang dilaporkan hilang.

BACA JUGA:

 “Nairobi saat ini mengalami dampak paling parah, dengan jumlah korban tewas yang signifikan sebanyak 32 orang dan 16.909 rumah tangga mengungsi" imbuhnya. 

Kenya dan negara-negara tetangganya di Afrika timur dilanda hujan yang lebih deras dari biasanya dalam beberapa pekan terakhir, ditambah dengan sistem cuaca El Niño.

Isaac Mwaura mengatakan kelima bendungan yang terdiri dari proyek pembangkit listrik tenaga air Seven Forks di sepanjang sungai Tana, sungai terpanjang di Kenya, telah mencapai kapasitas total.

“Ada prediksi luapan besar-besaran di hilir dalam 24 jam ke depan. Warga di kawasan tersebut diimbau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Musim hujan juga menyebabkan kekacauan di negara tetangga Tanzania, dengan sedikitnya 155 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor.

 “Situasi di sini sungguh menakutkan,” kata Khatibu Kapara, warga lingkungan Jangwani di Dar es Salaam.

BACA JUGA:

 “Banyak orang termasuk saya yang terkena dampak banjir. Banyak orang kehilangan harta benda karena banjir, rumahnya terendam air," kata pria berusia 35 tahun itu.

Akhir tahun lalu, lebih dari 300 orang tewas akibat hujan dan banjir di Kenya, Somalia dan Ethiopia, saat wilayah tersebut sedang berusaha pulih dari kekeringan terburuk dalam empat dekade, yang menyebabkan jutaan orang kelaparan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: