Mengerikan, Pasien Batuk Terpaksa Berbaring di Lantai Rumah Sakit di Spanyol

Mengerikan, Pasien Batuk Terpaksa Berbaring di Lantai Rumah Sakit di Spanyol

MADRID - Sebuah rumah sakit di Madrid telah beroperasi pada kapasitas maksimalnya saat virus corona pandemi terus merenggut nyawa di seluruh Spanyol dan dunia. Pada rekaman mengerikan di dalam rumah sakit di Spanyol terlihat pasien batuk yang berbaring di lantai menunggu bantuan medis selama virus corona pandemi. Mereka mengisi kursi, tandu dan beberapa ada yang berbaring di lantai dengan beralaskan seprai, tampak terlihat putus asa. Mereka terdengar batuk ketika kamera berjalan melewati di sekitar tempat itu. Dalam rekaman itu menunjukkan staf medis yang bekerja tanpa henti untuk menawarkan bantuan kepada pasien yang terinfeksi. Video rekaman tersebut dilaporkan direkam di Rumah Sakit Infanta Leonor dan Rumah Sakit Severo Ochoa de Leganes di Madrid, kota ini telah mencatat 9.702 kasus yang dikonfirmasi dari virus corona. Perwakilan Serikat Pekerja Umum, Javier Garcia mengatakan, situasi di rumah sakit "dramatis" dengan ruang gawat darurat "tiga kali lipat dari kapasitasnya" dan "orang tanpa tempat tidur, duduk di kursi plastik selama lebih dari 30 jam". "Pagi ini saya melihat seseorang di lantai di antara dua kursi. Secara emosional, ini mengerikan," kata Javier Garcia sebagaimana diberitakan Daily Star. Sementara itu, Perwakilan Serikat Pekerja, Mercedes mengatakan bahwa pada hari Jumat pagi ada 240 orang di ruang gawat darurat rumah sakit ketika kapasitasnya adalah 80 pasien. Dari wakil serikat layanan kesehatan SATSE, Jorge Mora mengatakan, bahwa rumah sakit Infanta Leonor terlihat pada kapasitas maksimum, dengan lebih dari 500 pasien dirawat karena COVID-19, dengan 300 dikonfirmasi dan 230 di bawah pengawasan. Rumah sakit tersebut dikabarkan telah mulai memindahkan pasien dengan "kriteria kritis" ke Colon Hotel, untuk meringankan sejumlah ruang rumah sakit. Madrid juga telah mengubah pusat konferensi utama bernama IFEMA menjadi rumah sakit sementara untuk menangani gelombang pasien yang membanjiri tempat perawatan kesehatan. Pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mendeklarasikan virus corona sebagai "keadaan darurat" dan membuat negara itu terkunci sebagian. Warga di Madrid diperintahkan untuk tinggal di rumah sementara polisi berpatroli di jalan-jalan dan dipantau menggunakan pesawat tanpa awak.(nie/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: