JAKARTA - Meski dalam Peratuan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1/2020 memberikan kelonggaran defisit anggaran hingga mencapai 5 persen sejak 2020-2022, namun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menargetkan defisit anggaran tahun 2021 sebesar 3 persen sampai 4 persen.
Bendahara negara itu menjelaskan, pada tahun ini pemerintah akan menjaga defisit anggaran di level 5 persen atau lebih dengan melakukan pengelolaan anggaran yang disiplin. "Kami sudah mulai lakukan disiplin anggaran. Dengan demikian, tahun depan kami proyeksikan 3 persen sampai 4 persen," katanya dalam keterangan secara virtual, Selasa (14/4).
Disiplin anggaran yang dimaksud adalah dengan memfokuskan belanja pada sektor yang menjadi prioritas pada tahun depan, yakni sektor kesehatan, bantuan sosial, pendidikan, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), serta transformasi ekonomi.
Untuk 2021, lanjut dia, pemerintah memproyeksikan belanja kementerian dan lembaga mencapai Rp937,2 triliun. Dari jumlah tersebut masih akan diseleksi berdasarkan program prioritas. Seleksi proram yakni dari sebelumnya lebih dari 400 program menjadi hanya 89 program prioritas untuk tahun depan. "Ini dilakukan agar anggaran benar-benar fokus untuk hal-hal yang merupakan prioritas nasional," ujar dia.
News
Defisit Anggaran Ditargetkan 4 Persen di 2021
Newsletter
Subscribe untuk mendapatkan berita terbaru
Dengan melakukan subscribe berarti Anda telah menyetujui Syarat dan Ketentuan