Yurianto: Peningkatan Jumlah Positif Corona Disebabkan Aktifitas Perkantoran

Yurianto: Peningkatan Jumlah Positif Corona Disebabkan Aktifitas Perkantoran

JAKARTA- Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada hari ini, Senin (20/7) pasien yang terkonfirmasi positif corona bertambah 1.693 kasus. Sehingga total menjadi 88.214 kasus. Terdapat 1.576 pasien yang sembuh, sehingga total menjadi 46.977. Sedang untuk pasien yang meninggal dunia bertambah 98 orang, sehingga total menjadi 4.239 orang. Untuk pasien suspec Corona sebanyak 36.380 orang. Sebelumnya pada Minggu (19/7/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 86.521, dengan 45.401 di antaranya sembuh dan 4.143 meninggal. Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada sepekan terakhir, disebabkan oleh meningkatnya aktivitas perkantoran setelah diberlakukan kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) atau dimulainya adaptasi kebiasaan baru. "Meningkatnya aktifitas perkantoran seperti rapat atau pertemuan-pertemuan, yang tidak mentaati protokol kesehatan Covid-19, menyebabkan meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19, dalam sepekan terakhir ini," kata Yurianto. Lebih lanjut ia mengingatkan, bila terpaksa mengadakan rapat atau pertemuan, hendaknya dilakukan di ruangan terbuka yang ada sirkulasi udara, dilakukan di pagi hari, mematikan AC, membatasi kapasitas orang sehingga bisa saling menjaga jarak, membatasi waktu pertemuan maksimal setengah jam saja, dan hindari adanya sajian makanan. "Selama vaksin belum ditemukan, kita memang harus hidup berdampingan dengan virus ini. Karena itu, kita harus betul-betul menjaga diri, disiplin mematuhi protokol kesehatan covid-19," katanya. Yurianto juga mengajak semua masyarakat untuk tidak mempercayai berita atau kabar hoax. "Kalau ada yang bilang bahwa thermal gun itu menggunakan sinar laser atau sinar radio aktif yang merusak otak, itu tidak benar. Sama sekali tidak benar. Thermal gun tidak menggunakan lasser, tidak ada radio aktif. Hanya menggunakan infra merah. Dikenakan berkali-kali pun tidak membahayakan kesehatan kita," terangnya. Dalam kesempatan yang sama, Tim Komunikasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, menekankan pentingnya kerjasama semua pihak dalam mencegah penyebaran virus mematikan ini. "Saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah lebih tinggi dari China. Karena itu, dibutuhkan kerja yang lebih keras lagi. Kerja sama semua pihak. Harus optimis dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Juga yang tak kalah penting adalah penerapan sanksi yang tegas bagi yang melanggar," tegas dr. Reisa. Covid-19 akan kalah, kalau kita bersatu. Bersama melakukan pencegahan. "Karena mencegah itu lebih utama daripada mengobati," pungkasnya. (Mif)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: