UNICEF: 2 Miliar Vaksin Corona untuk Negara Berkembang

UNICEF: 2 Miliar Vaksin Corona untuk Negara Berkembang

JAKARTA - Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) akan mendistribusikan sekitar 2 miliar dosis vaksin corona (covid-19) untuk negara-negara berkembang pada 2021. Direktur Divisi Pasokan UNICEF, Etleva Kadilli mengatakan, bahwa sekitar satu miliar jarum suntik juga akan dikirim UNICEF ke negara-negara miskin, seperti Burundi, Afghanistan, dan Yaman sebagai bagian dari COVAX.

BACA JUGA: Menjelang Akhir Tahun, Giat Ekspor Bea Cukai Maluku Makin Meningkat

Untuk pendistribusian vaksin covid-19 tersebut, UNICEF bekerja sama dengan lebih dari 350 maskapai penerbangan dan perusahaan pengiriman. "Kolaborasi yang tak ternilai ini akan berjalan baik, demi memastikan kapasitas transportasi tersedia dalam operasi bersejarah ini," kata Kadilli, dilansir dari Malay Mail, Senin (23/11). Kadilli menjelaskan, COVAX yang dipimpin kelompok vaksin GAVI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi bertujuan untuk mencegah pemerintah menimbun vaksin covid-19, dengan fokus pada vaksinasi terhadap kelompok paling berisiko di tiap-tiap negara.

BACA JUGA: Sambangi Enam Desa, Bea Cukai Kediri Bekali Informasi Kepabeanan Kepada Calon Pekerja Migran

"Langkah ini untuk memastikan distribusi vaksin yang adil bagi semua pihak," ujarnya. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akhir pekan ini, para pemimpin dari 20 negara ekonomi terbesar di dunia berjanji untuk memastikan distribusi yang adil dari vaksin, obat-obatan dan tes covid-19 sehingga negara-negara miskin tidak tersisihkan Menurut WHO, sebelum pandemi covid-19 melanda, akses mendapatkan vaksin tidak seimbang. Sekitar 20 juta bayi tidak menerima vaksin yang sebenarnya dapat menyelamatkan mereka dari penyakit serius, kematian, kecacatan, dan kesehatan yang buruk.

BACA JUGA: Disdik Tunggu Pengajuan Sekolah di Zona Hijau untuk Gelar Belajar Tatap Muka

"Kami membutuhkan semua pihak untuk bersiap mengirimkan vaksin covid-19, jarum suntik, dan peralatan pelindung pribadi untuk melindungi pekerja garis depan di seluruh dunia," kata Kadili, yang juga bekerja dengan Pan American Health Organisation dan International Air Transport Association. Peran UNICEF dengan COVAX berasal dari statusnya sebagai pembeli vaksin tunggal terbesar di dunia. Mereka memperoleh lebih dari dua miliar dosis vaksin setiap tahunnya untuk imunisasi rutin dan menanggapi wabah atas nama hampir 100 negara. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: