Fasilitas Disabilitas Tidak Berfungsi

Fasilitas Disabilitas Tidak Berfungsi

CIHIDEUNG - Di momen Hari Disabilitas Internasional Tahun 2020, warga Kota Tasikmalaya berharap adanya perbaikan sarana yang lebih layak, terutama bagi penyandang disabilitas. Gegap gempitanya pembangunan di kota ini, nyatanya masih menyisakan keluhan bagi mereka. Seperti yang diungkapkan DPC Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Tasikmalaya, Usman mengatakan fasilitas umum yang ada di Kota Resik belum memberi kenyamanan bagi warga disabilitas. Terutama sarana pedestrian yang sejatinya telah disiapkan pemerintah yakni jalur khusus penyandang tuna netra belum sesuai harapan mereka. “Saya dulu itu berani ke Cihideung sendirian, sekarang sulit. Padahal ada treck khususnya tapi tidak berfungsi optimal,” tuturnya kepada Radar di sekretariatnya Jalan Argasari Kecamatan Cihideung, Kamis (2/12).

BACA JUGA: Kemensos Pastikan Penyaluran Bansos 2021 Bakal Dilakukan Sesuai Jadwal

Ia mengeluhkan saat ini fungsi trotoar bagi warga umum saja sudah sulit digunakan. Mulai dari adanya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang melapak di ruang pejalan kaki, sampai dengan trotoar di sejumlah ruas jalan yang tidak ideal. “Ya mau jalan aman bagaimana ada PKL yang buka lapak di trotoar. Belum lagi tiang-tiang utilitas listrik, telepon bahkan reklame. Ada lagi, trotoar khusus disabilitas terbentur pepohonan,” keluhnya seperti dikutip dari Radar Tasikmalaya (Fajar Indonesia Network Grup). Ia berharap pemerintah lebih optimal lagi dalam membangun fasilitas, terutama bagi penyandang disabilitas. Mengimplementasikan program kegiatan sesuai kebutuhan, bukan hanya sekadar membangun dan menyediakan tanpa bisa dipastikan hal itu dibutuhkan dan berfungsi optimal terhadap penggunannya.

BACA JUGA: Ancam Penggal Kepala Habib Rizieq, Anggota Polisi Ini Ditangkap dan Diperiksa Propam

“Di kita belumlah, kalau Bandung sudah sangat nyaman bagi kami. Di sini nyebrang saja susah karena belum ada jembatan penyebrangan. Trotoar sudah ada tapi tidak bisa digunakan juga,” kata Usman. Di sisi lain berkaitan pelayanan lain seperti bantuan, kepedulian bahkan pelatihan keterampilan dan pendampingan. Pihaknya menilai pemerintah sudah sangat dirasakan kehadiran dan kepeduliannya. Namun, pihaknya tetap mengharapkan adanya regulasi daerah yang spesfik mengatur berkenaan disabilitas agar mereka mendapatkan payung hukum yang jelas. “Kalau program bantuan segala macam sudah cukup membantu, cuma dari sisi fasilitas publik dan sarpras masih belum dirasa optimal,” ucapnya. “Meski di area perkantoran pemerintah sudah disediakan akses-akses khusus bagi disabilitas, tapi kan sehari-hari kami beraktivitas di kawasan umum. Maka diharapkan bisa dilengkapi dengan ideal,” harapnya melanjutkan.

BACA JUGA: Ini Daftar Artis Maupun Idol Group K-Pop Terpopuler 2020 Versi Spotify

Terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan mengakui perlu adanya optimalisasi ketersediaan pelayanan dan fasilitas bagi warga disabilitas. “Terutama di wilayah fasilitas umum dan sosial. Kita dorong supaya dilengkapi dengan serius, karena mereka juga wajib mendapat hak dan perlakuan sama dengan warga pada umumnya,” kata Ahmad. Ke depan, lanjut dia, Pemkot jangan hanya berorientasi melaksanakan kegiatan dan tuntas secara administratif. Melainkan, sudah mengukur ke arah manfaat dan benfit positif dari suatu program yang digulirkan terutama kaitan pembangunan fasilitas umum. “Jadi konsentrasinya tidak cukup sampai pekerjaan tuntas, namun nilai kemanfaatan harus terukur. Karena outputnya nanti dirasakan pengguna yakni masyarakat,” kata dia.( igi)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: