Fahri Hamzah: Nadanya Belagu, Kurang Ajar, Dia Kira Dia akan Terus Menjabat
JAKARTA- Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menilai, krisis yang kita alami saat ini akan semakin panjang, jika perseteruan soal Front Pembela Islam (FPI) belum juga diakhiri. Padahal menurutnya sederhana saja jika pemerintah menerima ajakan rekonsiliasi dari Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. "Yang saya tanyakan, kenapa sih sampai sekarang tidak ada panggilan untuk rekonsiliasi. Sombong terus. Ini kasus pembunuhan 6 orang. Sederhana, apa sih masalahnya," kata Fahri Hamzah di ILC, dikutip FIN.co.id,Ahad (20/12). Mantan wakil ketua DPR RI ini menilai, negara bisa keluar dari krisis ini sebab landasannya adalah pancasila dan agama. Keduanya punya kekuatan yang hanya dimiliki Indonesia. "Saya percaya bahwa kita kuat dan kita bisa keluar dari krisis ini," kata Fahri Hamzah. Sayangnya pemerintah dinilai tidak punya kerendahan hati untuk mengajak bangsa ini keluar. Bahkan sejumlah pernyataan dari aparat negara terkesan belagu dan selalu mengeluarkan ancaman ke masyarakat. "Belum ada kerendahan hati untuk menerima dan mengajak Bangsa ini keluar dari krisi ini. Pecah terus nih saya lihat. Sampai hari ini saya lihat tone-nya itu masih belagu. Masih ngajak berantam, masih gagah-gagahan. Kurang ajar, dia kira dia akan terus di situ (menjabat)" ujar Fahri Hamzah. Lebih lanjut, Fahri mengatakan, saat ini hanya Presiden Jokowi yang diharapkan datang dan mendengar permasalahan tersebut dengan kerendahan hati. "Saya kita kita tinggal mengetuk hati satu orang saja. Berharap Pak Jokowi datang dengan kerendahan hati untuk cari informasi yang benar," ucapnya. Fahri menilai, orang-orang di sekeliling Jokowi hanya sedang berlomba-lomba merebut jabatan. Mereka tak peduli masa depan Presiden setelah akhir jabatannya. "Orang-orang itu tidak peduli dengan masa depan, apakah satu hari presiden akan dipanggil ke Mahkamah HAM atau tidak yang penting hari ini dia menang," pungkas Fahri Hamzah. (dal/fin). https://youtu.be/VrfxmH08YAk
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber: