Panas! Egianus Kogoya OPM Tantang TNI-Polri Perang Darat: Berapa pun Jumlah yang Jakarta Kirim Kami Hadapi

Panas! Egianus Kogoya OPM Tantang TNI-Polri Perang Darat: Berapa pun Jumlah yang Jakarta Kirim Kami Hadapi

Egianus Kogoya OPM Tantang TNI-Polri Perang Darat-fin/diolah-X Twitter

Hal itu telah diketahui militer Indonesia. Namun, lanjutnyapada Rabu, 10 April 2024, TNI disebutnya melanggar hal itu dengan melakukan pengeboman di daerah pengungsian warga sipil di Nduga.

“Kami sudah menentukan wilayah perang sejak 2017, bahwa daerah perang itu dari jalan trans Wamena-Nduga, hingga Mumugu atau Batas Batu, tetapi militer Indonesia melanggar itu dan mengebom daerah pengungsi warga sipil yang masih tinggal,” papar Egianus Kogoya.

Daerah pengungsi warga sipil itu, lanjut Egianus Kogoya, adalah daerah Kwiyawagi, Geselema hingga Yuguru dan sekitarnya. Daerah itulah dituding telah dibombardir oleh aparat TNI dan Polri.

“Kami sudah sampaikan daerah Kwiyawagi – Geselema, Yuguru dan sekitarnya itu daerah pengungsi. Oleh sebab itu, Indonesia stop menggunakan bom melalui helikopter dan pesawat tanpa awak untuk melakukan pengeboman,” pungkasnya. 

BACA JUGA:


TPNPB-OPM Ancam Bawa Pilot Susi Air ke Medan Tempur saat Perang Melawan TNI-Polri-fin/diolah-X Twitter

Kondisi Terbaru Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

Sebelumnya, TPNPB OPM di bawah Pimpinan Egianus Kogoya merilis video terbaru. Dalam video tersebut pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens meminta TNI tidak melakukan operasi pemboman di wilayah indonesia di Ndugama, Papua. 

Video ini dirilis TPNPB OPM pada 12 April 2024. Diketahui, Philip Mark Mehrtens, warga negara Selandia Baru itu ditawan dan dijadikan sandera oleh OPM.

Dalam video itu, Philip Mark Mehrtens berada di tengah dikelilingi anggota TPNPB-OPM yang memegang senjata api. 

Philip memakai topi, berkaus cokelat, bercelana pendek, dan bersepatu boots. Wajahnya berkumis dengan jenggot panjang yang dikuncir. Pada video itu, Philip membuat video testimoni dan mengirimkan pesan untuk TNI.

“Di daerah sini TNI pakai pesawat pemburu dan lepas bom besar. Orang-orang di sini minta tolong jangan pakai pesawat pemburu, jangan pakai bom. Mereka punya senjata saja tidak pakai pesawat tidak pakai bom besar, jangan begitu tolong berhenti,” ujar Philip dalam video seperti dikutip dari akun X Hsgm pada Sabtu, 13 April 2024.

BACA JUGA:

Dalam pernyataannya, Philip Mark Mehrtens juga menyebut TNI melepas bom pada malam hari dan pagi dini hari. Menurutnya, pemboman itu membuat dirinya tidak aman. 

“TNI lepas bom malam, pagi sekali masih gelap, pakai pesawat tempur lepas bom besar semua tanah habis. Dulu saya di tempat aman. Tetapi karena pesawat pemburu lepas bom di mana-mana tentara Papua ambil saya lagi, putar-putar, sudah tidak aman untuk saya. Tolong jangan pakai pesawat tempur, jangan lepas bom besar,” ucap Philip Mark Mehrtens.

Dia juga meminta negara-negara asing berbicara dengan Indonesia agar TNI tidak menggunakan aksi pemboman dalam memerangi TPNPB-OPM.

Anggota Brimob yang Dimutasi Terjadi Tahun 2023

Seorang yang diduga anggota Satgas Brimob jadi korban kekejaman KKB (kelompok kriminal bersenjata) di Papua. Tak hanya dibunuh, jenazah anggota Polri tersebut juga dimutilasi secara keji dan sadis. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: