FIN.CO.ID- Pengelola Terminal Kp Rambutan Jakarta Timur akan meminimalisir para calo yang berkeliaran pada masa angkutan mudik lebaran 2024.
Nantinya di Terminal Kp Rambutan akan ada pos keamanan guna meminimalisir para calo.
"Dengan adanya pos keamanan terpadu yang disediakan, kita meminimalisir hal tersebut (calo)," ujar Kepala Terminal Kp Rambutan, Yulza Ramadhoni Putra saat diwawancara Disway pada Jumat 29 Maret 2024.
Yulza mengingatkan kepada para penumpang ketika akan berangkat go show dari Terminal Kp Rambutan, pastikan tiket sudah sesuai dengan tujuan, serta harga yang sudah ditentukan dari operator bis.
BACA JUGA:
- Jelang Puncak Arus Mudik Lebaran, Menhub Ancam Maskapai: Jangan Mainkan Harga Tiket Berlebihan
- Pendaftaran Mudik Gratis Kemenhub Dibuka Besok, Kuota 10.000 Orang, Tujuan 26 Kota di Jawa dan Sumatera
"Hal ini agar tidak terjadi kerugian daripada penumpang," terangnya.
Terkait kenaikan harga tiket bis menjelang masa angkutan mudik lebaran, Yulza mengatakan hal tersebut dipastikan akan terjadi.
Harga tiket bis diprediksi akan melonjak semakin mendekati hari lebaran.
"Untuk kenaikan harga pasti ada ya, cuma di tanggal tertentu itu beda, semakin mendekati hari lebaran, harga tiket makin tinggi dari biasanya, nanti bisa dicek kepada operator masing-masing di area penjualan tiket," katanya.
Ia menjelaskan, akan ada perbedaan harga tiket bis tanggal 1-4 april 2024, dengan harga tiket mendekati hari lebaran seperti pada tanggal 5-9 April 2024.
BACA JUGA:
- 2.000 Unit Bus Disiapkan Damri Layani Pemudik Lebaran 2024
- Daftar 10 Stasiun Keberangkatan Terpadat Periode Lebaran 2024, Persiapkan Mudik Mu dengan Baik
"Itu nanti harganya ada sedikit perbedaan. Untuk kelas eksekutif dilepas kepada mekanisme pasar, jadi yang menentukan adalah pihak operator bisnya," tandas Yulza.
Untuk diketahui, puncak arus mudik di Terminal Kp Rambutan diprediksi terjadi pada H-3 atau pada 7 April 2024.
Pengelola Terminal Kp Rambutan juga akan melakukan pengecekan kepada para pengemudi bus yang meliputi cek gula darah, tensi, kemudian tes urin untuk memastikan pengemudi bebas dari narkoba sehingga laik mengemudi. (Sabrina Hutajulu).