Server SIREKAP KPU Diam-Diam Sudah Pindah ke Indonesia, Awalnya Pakai IP Address Luar Negeri
Sirekap KPU--
FIN.CO.ID- Server situs Sistem Informasi Rekapitulasi atau SIREKAP milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) diam-diam kini telah menggunakan IP address dalam negeri per Sabtu 24 Februari 2024.
Sebelumnya IP Address SIREKAP menggunakan alamat luar Indonesia yang terhubung dengan Aliyun Computing Co.Ltd alias Alibaba.com di Singapore.
Migrasi IP Address SIREKAP dari lua ke Indonesia ini diungkapkan oleh pemerhati Telematika Multimedia dan AI.
BACA JUGA:
- Bawaslu: KPU Jangan Kelamaan Update Data Sirekap
- Pernyataan Sikap PDIP: Tolak SIREKAP dan Dorong Tim Forensik Digital Lakukan Audit
"Alhamdulillah, anak ayam sudah kembali ke Induknya, istilah ini mungkin cocok untuk menggambarkan bagaimana Situs SIREKAP KPU diam-diam sudah dipindah ke Bumi pertiwi alias Indonesia. Jadi kalau dalam beberapa hari kemarin SIREKAP sempat mati alias tidak berfungsi, memang saat itulah terjadi migrasi tersebut" kata Roy Suryo lewat keterangan tertulis yang diterima fin.co.id, Sabtu 24 Februari 2024.
Roy Suryo menilai, dengan memindahkan alamat IP Address SIREKAP, KPU kini mulai sadar bahwa
UU Perlindungan Data Pribadi No 27/2022 itu didalamnya memuat aturan agar data-data penting dan vital yang harus disimpan didalam negeri.
"Seharusnya UU tersebut dipatuhi oleh KPU sebagai lembaga yang resmi menyelenggarakan Pemilu" kata Roy Suryo.
BACA JUGA:
- Mahfud MD Dorong Tim Independen Audit Dugaan Kecurangan di SIREKAP
- KPU Bilang Petugas KPPS Tidak Bisa Koreksi Data di SIREKAP
Meski kini menggunakan IP address Indonesia, Roy Suryo tetap mendorong agar dilakukan audit Forensik IT SIREKAP agar dugaan kecurangan pemilu terungkap.
"Karena selain membongkar jejak digital diatas juga untuk menelisik mengapa bisa terjadi auto algorithm yang mengakibatkan angka-angka bisa otomatis melonjak tajam," kata Roy Suryo
"Tidak hanya salah baca 1 jadi 4 atau 7 terapi bisa bertambah desimalnya menjadi puluhan, ratusan bahkan ribuan kemarin" sambungnya.
Selain itu, Roy Suryo juga setuju dengan usulan Indonesian Corruption Watch (ICW) dan KontraS yang mengusulkan agar dilakukan audit investigatif untuk membuka anggaran uang rakyat Rp3,5 miliar untuk proyek SIREKAP tersebut.
"Juga bisa membuka anggaran perpindahan penyewaan server yang sebelumnya di Singapore ke Jakarta" tuturnya. (*)
.jpeg)
Sumber:
