Simak Penjelasan Dokter Spesialis Agar Tidak Terkena Gangguan Kolesterol Selama Liburan

Simak Penjelasan Dokter Spesialis Agar Tidak Terkena Gangguan Kolesterol Selama Liburan

Ilustrasi - Penjelasan Dokter Spesialis Agar Tidak Terkena Gangguan Kolesterol Selama Liburan--(pixabay)

FIN.CO.ID - Agar terhindar dari gangguan kolesterol saat liburan Natal dan Tahun Baru yaitu dengan menerapkan pola makan yang sehat sangat dianjurkan.

Pola makan hidup sehat yaitu dengan menghindari makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, makanan olahan, makanan dengan kadar garam dan kadar gula tinggi.

Supaya terhindar dari gangguan kolesterol, begini penjelasan dokter spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah – Puri Indah dr Wirawan Hambali, Sp.P.D.

"Peningkatan aktivitas fisik juga dapat membantu mencegah dan mengelola gangguan kolesterol. Penting juga untuk menghindari alkohol dan menghentikan kebiasaan merokok," kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat (22/12).

BACA JUGA:5 Penyebab Kolesterol Tinggi, dari Pola Makan hingga Faktor Genetik

Kolesterol adalah lemak yang beredar di dalam tubuh. Di dalam darah, lemak kolesterol ini dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan lipoprotein.

Dalam kadar yang sesuai, kandungan tersebut sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru, membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.

Selain itu, senyawa ini juga dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan, produksi hormon, dan membentuk vitamin D. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi, hal tersebut dapat membahayakan tubuh karena akan menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi.

Kolesterol disebut mengalami gangguan, apabila nilainya berada di luar dari rentang nilai normal yang seharusnya. Kriteria diagnosis gangguan kolesterol salah satunya kolesterol total dengan nilai di atas 200 mg/dL (dianggap tinggi).

BACA JUGA:Bahaya Kolesterol Tinggi dan Cara Menurunkannya

Selain itu, kolesterol LDL dengan nilai di atas 100 mg/dL dan trigliserida dengan nilai di atas 150 mg/dL (dianggap tinggi) serta kolesterol HDL dengan nilai di bawah 40 mg/dL pada pria dan 50 mg/dL pada wanita (dianggap rendah).

Wirawan mengatakan kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Dalam kebanyakan kasus, gejala baru terasa saat kondisi ini mengarah pada pembentukan plak di dalam pembuluh arteri.

"Plak ini dapat mempersempit arteri sehingga hanya sedikit darah yang dapat melewatinya," kata dia.

Selanjutnya, pembentukan plak mengubah susunan lapisan arteri. Saat terjadi pengendapan pada dinding arteri, terjadi penurunan aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: