Soal Isu HAM Masa Lalu, Budiman Sudjatmiko: Dulu Kami Melawan, Sekarang Kami Berkawan

Soal Isu HAM Masa Lalu, Budiman Sudjatmiko: Dulu Kami Melawan, Sekarang Kami Berkawan

Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.-Screenshot YouTube/Asumsi-

FIN.CO.ID- ​​​​​Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko sempat angkat tangan saat isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) ditanyakan oleh Ganjar Pranowo kepada Prabowo Subianto dalam debat capres pada Selasa 12 Desember 2023.

Budiman mengatakan, dirinya angkat tangan untuk menunjukan persatuan sesuai yang dijawab oleh Prabowo Subianto kepada Ganjar Pranowo. 

"25 tahun lalu otot kami (aktivis 98), kami pakai untuk melawan, hari ini untuk bersatu, untuk berkawan," kata Budiman, Rabu 13 Desember 2023.

BACA JUGA:

Dia menyakini bahwa setiap 25 tahun sebuah bangsa akan mengubah agenda prioritasnya dan saat ini fokus utama adalah persatuan untuk keadilan dan kemajuan bangsa Indonesia

"Sekarang kami (aktivis 98) siap bersatu untuk kemajuan dan keadilan Indonesia, karena tantangan kita sudah berbeda," ujar Budiman.

Oleh karena itu, ia berharap bahwa para aktivis 98 yang mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 ini tidak hanya menjadi pajangan yang dihadirkan dalam momen-momen tertentu tetapi harus memberikan kontribusi nyata.

"Saya tidak mau teman-teman aktivis yang hari ini gabung dengan Prabowo, tidak jadi lukisan yang dipajang lima tahun sekali tapi tidak punya fungsi bersihkan ruang kotor," kata Budiman.

BACA JUGA:

Sebelumnya dalam debat perdana capres di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa 12 Desember Ganjar menyinggung empat rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 2009 terkait kasus dugaan pelanggaran HAM berat.

Ganjar pun bertanya, apakah Prabowo akan menyelesaikan rekomendasi DPR tersebut, salah satunya membentuk Pengadilan HAM Ad Hoc.

"Nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, tapol-tapol (tahanan politik) yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya dan membela saya, saudara-saudara sekalian. Jadi, masalah hak-hakan (isu dugaan pelanggaran HAM) jangan dipolitisasi," jawab Prabowo. 

Prabowo menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk menegakkan HAM di Indonesia. Apabila keputusan yang diamanatkan pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc, maka dirinya akan melakukan hal rekomendasi tersebut.

Diketahui, penculikan aktivis 1997/1998 adalah penculikan aktivis pro-demokrasi yang terjadi antara Pemilu Legislatif Indonesia 1997 dan jatuhnya Presiden Soeharto tahun 1998.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: