Banjir Bandang Terjang Humbang Hasundutan, 11 Warga Hilang

Banjir Bandang Terjang Humbang Hasundutan, 11 Warga Hilang

Banjir bandang di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara--bnpb

FIN.CO.ID - Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, pada Sabtu, 2 Desember 2023.

Akibatnya sebanyak 11 orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya telah menyiapkan bantuan dana siap pakai (DSP) berikut logistik dan peralatan untuk menangani banjir bandang dan tanah longsor.

"Melihat besaran dampak dan kebutuhan selama masa tanggap darurat, BNPB akan memberikan dukungan dalam bentuk dana siap pakai berikut logistik dan peralatan, yang akan diberikan langsung oleh Kepala BNPB, Senin (4/12)," katanya dalam keterangannya, Minggu, 3 Desember 2023.

Adapun rincian jenis peralatan yang akan diserahkan meliputi tenda pengungsi, tenda keluarga, sembako, selimut, matras, velbed, lampu penerangan, genset listrik, dan mesin pompa air beserta selangnya.

Abdul juga menyampaikan, hari ini tim BNPB telah tiba di lapangan untuk memberikan pendampingan penanganan darurat. Selain itu, memasuki hari kedua pascakejadian banjir bandang dan tanah longsor, tim gabungan tengah melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan terhadap 11 warga yang masih dinyatakan hilang.

 BACA JUGA:

Tim gabungan yang berjumlah kurang lebih 280 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbahas, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Sosial, Taruna tanggap bencana (Tagana), dan Desa tanggap bencana (Destana) beserta warga kembali menyisir lokasi terdampak di Desa Simangalumpe, Kecamatan Baktiraja.

Abdul menyebutkan, sesuai arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, pertama yakni menetapkan status tanggap darurat bencana, sehingga seluruh pemangku kepentingan dapat segera memberikan dukungan sesuai kebutuhan.

"Kedua adalah arahan untuk aktivasi posko darurat sebagai pusat komando seluruh upaya penanganan darurat, mulai dari operasi pencarian dan pertolongan, penyelamatan warga terdampak, penanganan pengungsi, logistik dan peralatan, komunikasi publik, kesehatan, dan sebagainya," ujar dia.

Ketiga, yakni pembuatan skema per sektor guna memudahkan upaya pencarian dan pertolongan. Di samping itu, dengan mempertimbangkan kondisi jenazah korban longsor, maka periode pencarian akan dimaksimalkan selama tujuh hari.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbahas, Benthon J Lumbangaol, mengatakan kebutuhan mendesak saat ini untuk upaya pencarian dan pertolongan adalah tambahan personel anjing pelacak.

 BACA JUGA:

Hal tersebut diminta mengingat kondisi lokasi terdampak yang dipenuhi material bebatuan berukuran besar, lumpur, dan puing lainnya sehingga menyulitkan tim pencarian dan pertolongan, maka perlu didatangkan anjing pelacak untuk membantu tim mendeteksi lokasi warga yang masih dinyatakan hilang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: