Presiden Intervensi Kasus e-KTP, Islah Bahrawi: Saat Itu Saya Masih Sembah Berhala Suci Bernama Jokowi

Presiden Intervensi Kasus e-KTP, Islah Bahrawi: Saat Itu Saya Masih Sembah Berhala Suci Bernama Jokowi

Islah Bahrawi, pengamat teroris dan loyalis Ganjar Pranowo--Akun X

"Saya betul-betul menjadi "die harder" yang tanpa pamrih karena saya percaya: "Jokowi pasti selalu benar" sambung dia. 

Namun, saat ini Islah Bahrawi mengaku sadar. Bahwa ternyata Jokowi memang bukan malaikat yang dititipkan kepada Indonesia. 

"Dia bukan hanya mengkhianati orang-orang biasa seperti saya, tapi juga mengkhianati konstitusi negara. Mulai dari KPK hingga MK. Dan entah apa lagi" cetusnya. 

"Sekarang, bau amis itu mulai tercium satu persatu. Saya kecewa hingga tak bisa tidur semalam. Wallahi saya tidak ikhlas, ketulusan kami dalam mencintai seorang pemimpin ternyata berbuah "gunting dalam lipatan". Sakit rasanya" pungkasnya. 

Isla Bahrawi merupakan mendukung garis keras Jokowi sejak Pilpres tahun 2014 dan 2019. 

Pada Pilpres 2024, Islah Bahwari mendukung Ganjar Pranowo. Dua pun mengaku kecewa dengan Jokowi yang mendukung Prabowo Subianto. Bahkan mengubah konstitusi lewat MK untuk memuluskan putranya Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo.

BACA JUGA:

Jokowi Intervensi KPK soal Kasus E-KTP

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 Agus Rahardjo membuat pengakuan mengejutkan terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga mengintervensi penegakan hukum di KPK. 

Agus Rahardjo mengatakan bahwa Presiden Jokowi pernah memerintah dirinya agar kasus E-KTP dengan tersangka Setya Novanto pada tahun 2017 lalu dihentikan. 

Agus Rahardjo mengatakan, Presiden Jokowi memanggil dirinya ke Istana Negara. Kala itu, dia mengaku heran, sebab hanya dia yang dipanggil Jokowi untuk bertemu. Sementara biasanya, Jokowi Jokowi panggil semua pemimpin KPK jika ingin membahas sebuah masalah. 

"Saya pikir kan baru sekali ini saya mengungkapkannya di media yang kemudian ditonton orang banyak,” kata Agus dalam wawancara dengan Rosi yang tayang Kompas TV, dikutip pada Desember 2023.

Adapun Setya Novanto waktu itu duduk sebagai Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Golkar yang merupakan partai koalisi pendukung Jokowi. 

Agus Rahardjo mengatakan, dia dipanggil Presiden Jokowi sendirian dan ditemani oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. 

"Saya terus terang, waktu kasus e-KTP saya dipanggil sendirian oleh presiden. Presiden pada waktu itu ditemani oleh Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara),” ungkap Agus. 

Dia menjelaskan, yang bikin heran ketika dia diarahkan tidak melalui jalur wartawan. Tetapi masuk melalui jalur Masjid Istana. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: