Kemenkominfo Hingga BSSN Luncurkan VOMO, Solusi Hindari Penipuan Onine

Kemenkominfo Hingga BSSN Luncurkan VOMO, Solusi Hindari Penipuan Onine

(Ki-Ka) Yoris Sebastian, Sandromendo Christa Nugroho, Arshy Adini, Septriana Tangkary,--Blibli for FIN.CO.ID

FIN.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) dan PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) platform digital berupa situs bernama VOMO.

Vomoshop, sebuah website simulasi edukasi e-commerce yang digagas dari keresahan akan budaya FOMO dalam belanja masyarakat sehingga seringkali lalai dan menjadi sasaran dunia tipu-tipu.

Masyarakat Indonesia sering kali mengalami penipuan di dunia maya. Maka dari itu situs ini memberikan edukasi dengan seruan 'Gerakan Hindari Tipu-tipu #ingatVOMO”.

“Inisiatif ini tentunya sangat membantu kami dari sisi pemerintah dalam memperluas sosialisasi terkait waspada penipuan online di masyarakat. Apalagi kini gaya hidup digital semakin luas diadopsi oleh masyarakat, yang salah satunya dibuktikan dengan penetrasi aktivitas belanja online hingga ke masyarakat akar rumput,” ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary.

BACA JUGA:

204 Juta Data DPT Pemilu 2024 untuk Kepentingan Politik, Ini Pernyataan Menkominfo Budi Arie

Kejagung Periksa Direktur PT Bio Konservasi Indonesia Terkait Dugaan Korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo

Sepanjang Bulan September 2023, VOMO melakukan eksperimen sosial dengan serangkaian iklan daring fiktif yang menggiring masyarakat ke laman www.vomoshop.com untuk mengetahui seberapa rentan masyarakat Indonesia terkena penipuan.

Hasilnya pun cukup mencengangkan, dari total 63.196 pengunjung Vomoshop ditemukan empat dari lima pengunjung situs memutuskan checkout belanja terhadap penawaran fiktif yang menggiurkan tersebut.

Septriana mengatakan, eksperimen tersebut membuktikan mayoritas masyarakat masih rentan terjebak penipuan daring.

Adapun VOMO merupakan situs yang berisikan panduan edukasi untuk melakukan transaksi daring yang aman. VOMO merupakan singkatan dari Verifikasi, Observasi, Mudah akses informasi, dan Ofisial yang berarti resmi dan terjamin.

BACA JUGA:


“Perkembangan transformasi digital harus diiringi kesadaran menjaga data dan informasi pribadi, karena para penjahat dunia maya memiliki teknik dan metode serangan yang sangat beragam. Semoga kampanye ini dapat berkelanjutan, sehingga membantu pemerintah mengurangi angka kasus penipuan online,” imbuh Ketua Tim Insiden Siber Sektor Keuangan BSSN Sandromedo Christa Nugroho.

Berdasarkan data layanan CekRekening.id Kemenkominfo periode 2017-2022, telah diterima sekitar 486 ribu laporan dari masyarakat terkait tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (ITE). Di mana 83 persen di antaranya, atau 405 ribu laporan, merupakan penipuan transaksi online.

Kemudian, tindak pidana penipuan investasi daring fiktif mencapai sekitar 19 ribu laporan, serta penipuan jual beli daring tercatat sebanyak 12 ribu laporan. Penipuan berkedok penawaran menggiurkan dari oknum mengatasnamakan institusi atau perusahaan ternama juga membayangi kegiatan belanja daring masyarakat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: