Isu Reshuffle Kabinet Beredar, Banyak Menteri dari PDIP Diganti, Begini Respon Istana
Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet pekan ini--
FIN.CO.ID- Daftar nama-nama 13 menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang akan direshuffle atau diganti beredar di media sosial.
Dokumen itu beredar luar baik di sejumlah grup WhatsApp hingga platform X. Nampak tertera 13 nama menteri yang direshuffle itu banyak berasal dai PDI-Perjuangan.
Dokumen itu tampak ditandatangani oleh Mensesneg Pratikno. Namun, tidak ada keterangan tanggal surat tersebut ditandatangani.
BACA JUGA:
- Demokrat Bakal Masuk Kabinet, Presiden Jokowi: Minggu Ini Ada Reshuffle Kabinet
- Menkominfo Pastikan Reshuffle Kabinet Segera Dilakukan Presiden, Kapan?
Presiden Jokowi-fin - Setpres-
Nama-nama 13 Menteri yang direshuffle itu seperti dalam surat itu, antara lain: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Hadi Tjahjanto, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.
Selain itu juga ada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PAN & RB Azwar Anas, Menpora Dito Ariotedjo, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menkopolhukam Mahfud MD, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Panglima TNI Yudo Margono, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Menanggapi itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan bahwa dokumen itu merupakan informasi tidak benar atau hoaks. "Ini hoaks," kata Pratikno, Rabu 22 November 2023.
BACA JUGA:
- Jokowi dan SBY Bertemu di Tengah Isu Reshuffle Kabinet, Bahas Apa?
- NasDem Pasrah Jika Menterinya di-Reshuffle Jokowi
Hoaks Dokumen nama-nama 13 menteri yang akan diganti--
Pratikno imbau masyarakat agar waspada dengan isu hoaks yang sering beredar di media sosial.
"Ini menunjukkan banyaknya hoaks yang harus diwaspadai," kata Pratikno.
Pratikno mengatakan bahwa tidak ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat. "Tidak ada rencana (reshuffle)," kata Pratikno.
Senada dikatakan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, bahwa informasi itu hoaks.
.jpeg)
Sumber:
