Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi dan Garut Tadi Malam, Begini Penjelasan Badan Geologi ESDM

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi dan Garut Tadi Malam, Begini Penjelasan Badan Geologi ESDM

Ilustrasi - Gempa bumi-Istimewa-

FIN.CO.ID- Gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo dirasakan di Sukabumi, Garut hingga Cianjur pada pukul 21.08 WIB, Kamis malam 19 Oktober 2023.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa tersebut berpusar di Samudera Hindia dengan titik koordinat gempa bumi itu pada 107,34 bujur timur dan 8,09 lintang selatan berjarak sekitar 115,5 kilometer barat daya Kota Garut, 143,8 kilometer tenggara Kota Cianjur. 

Berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,208 bujur timur dan 7,870 lintang selatan dengan kekuatan 5,2 magnitudo pada kedalaman 59,7 kilometer.

Sedangkan menurut data Geo Forschungs Zentrum (GFZ) Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,47 bujur timur dan 7,74 lintang selatan dengan kekuatan 5,3 magnitudo pada kedalaman 69 kilometer. 

BACA JUGA:


Petugas sedang mengevakuasi korban tanah longsor akibat gempa Cianjur, Jumat, 25 November 2022-Humas Polri-Humas Polri

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan aktivitas penunjaman atau subduksi yang juga disebut gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik telah memicu gempa bumi di wilayah selatan Jawa Barat. 

"Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran pantai yang dibatasi pada bagian utara dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal," kata Pelaksana tugas Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat 20 Oktober 2023.

Wafid menjelaskan wilayah pada morfologi pantai tersebut umumnya tersusun oleh tanah lunak (kelas E) hingga tanah sedang (kelas D) dan pada bagian utara tersusun oleh tanah keras (kelas C).

Wilayah itu secara umum tersusun oleh batuan berumur tersier (berupa batuan sedimen dan rombakan gunung api) dan endapan kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff).

BACA JUGA:

Sebagian batuan berumur tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu, morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. 

Menurut data Badan Geologi, sebaran pemukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi menengah hingga tinggi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: