Nilai Rocky

Nilai Rocky

--

Saya gak bisa menaikkan endurance saya atau fitness saya. Saya belum bisa tambah porsinya. Misalnya, pagi kemarin, saya jogging, 2 km seperti biasa, setelahnya, sesuai saran teman saya dan rusuhan MZA di CHD sebelum ini saya lanjut senam pernapasan, bahkan setengah meditasi. Hasilnya? Malamnya, sebelum isya, setelah makan malam, perut saya mulai tidak enak, mules. Saya ke kamar mandi dan memutuskan tidak isya ke mesjid. Istirahat. Saya pikir, pagi ini sdh pulih. Ternyata belum, habis wudu saya putuskan tidak ke mesjid, salat subuh di rumah tidak didahului rawatib sebelum doa selesai, perut saya sdh minta ke kamar mandi. Apa yg harus dilakukan? 

Er Gham

Tentara. Mantan pasukan komando. Apa sih beda tentara biasa dengan tentara komando. Mereka dilatih untuk bisa perang sendirian. Jadi walau sendirian, mereka harus bisa bertempur sendiri. Dengan segala cara. Direkrut secara khusus, dilatih sscara khusus, dipersenjatai dengan khusus, dan tugasnya pun khusus. Kalau sudah mendarah daging, mereka pede bisa melakukan tugas apa pun. Harus tuntas. Harus selesai, walau kadang tidak berhasil. Semua perintah atau instruksi dijawab saja dengan "Siap". Soal cara nomor 2, atau bahkan dilakukan dengan segala cara. Contoh soal kereta cepat. Berhasil selesai, walau meninggalkan berbagai pertanyaan. Atau proyek lain.

Agus Suryono

MENKO MARVES.. Kalau dengar kata Marves rasanya seperti bahasa Spanyol. Enak didengarkan. Dan kalau itu perempuan, mestinya cantik. Cantiknya gadis Spayol. Padahal, marves adalah singkatan dari: "Kemaritiman dan Investasi..". Itu adalah dua bidang yang harus diurus pak Menteri Luhut. Dua bidang yang seperti "tidak nyambung", tapi kalau mau disambungkan juga bisa. Kalau "hutan di darat sudah dibabat habis", jangan lupakan potensi yang di laut. Banyak yang belum digarap. Dan potensi laut, juga yahut. Nah, dari sisi lain, pak LBP ini juga jago merayu. Merayu investor. Kemampuan negonya teruji.. Kemampuan yang mumpuni karena dukungan kecerdasannya.. Menko Marves Plus.. ### Plus: Segala Urusan..

Mirza Mirwan

Semasih bayi, Luhut yang gemuk dan berkulit putih pernah diusap-usap kepalanya oleh Presiden Soekarno. "Anak ini kelak akan menjadi orang besar," kata Bung Karno waktu. Adalah Nurmala Kartini, adik Luhut, yang mengisahkan itu dalam buku biografi Luhut yang ditulis Noorca Marendra Massardi, yang terbit tahun lalu untuk menandai ulang tahun Luhut ke-75. Judulnya: "Luhut: Biografi Luhut Binsar Panjaitan." Biografi yang ditulis Noorca Marendra Massardi itu tebalnya hanya 316 halaman, tetapi harganya (tahun lalu) di atas Rp300 rb. Sedang bulu "Luhut Binsar Panjaitan Menurut Kita-Kita" tebalnya 442 halaman, tetapi hanya dibanderol Rp249 rb. Buku yang ditulis Noorca diterbitkan Penerbit Buku Kompas, yang ditulis Mahfudi diterbitkan Gramedia. Masih keluarga. Mungkin karena nama Noorca Marendra lebih sohor ketimbang Mahfudi. Noorca adalah koresponden Tempo di Paris yang berhasil mewawancarai Ayatullah Rohullah Khomeini di pengasingannya zaman Revolusi Iran dulu. Mongomong, kalau dari satu buku Peter F. Gontha dapat US$4, dan estimasinya dapat US$120rb, berarti buku yang ditulis Mahfudi itu dicetak sebanyak 30rb. Wuih, tremendous. Yang juga tremendous, US$4 (Rp60rb) itu sekitar 24% dari harga buku. Padahal biasanya penerbit hanya memberikan honor antara 10%-15% atau paling tinggi 20% dari harga buku. Itu pun paling banyak baru dibayar 35%-50% setelah bukunya dicetak. Makanya saya lebih suka menjual hak cipta kepada penulis lain. Yang penting dibayar kontan.

doni wj

Di acara yg isinya orang2 yg dikenal semua orang, "bapaknya teman baik saya" itu punya banyak spektrum. Humanis, karena yg dipilih adalah hubungan antar manusianya. Bukan status sosial, jabatan, atau predikat yg melekatinya. Segar, karena jadi terdengar anti mainstream. Juga kocak. Sekaligus menunjukkan kecenderungan bagimana si penutur memandang relasi intra personal. Kata2 ikutannya mungkin seperti, "teman baik main bola..". Kalo di pertemuan kondangan kampung, dimensi "main bola" itu berarti teman main sepakbola yg lapangannya di jalan RT, gawangnya pake sandal jepit. Paling banter patungan sewa lapangan futsal. Sedangkan "teman baik main bola.." di CHD ini levelnya, yg satu Presiden Persebaya, yg lain pemilik Persis.. Wkwkwkwk..

Agus Suryono

@pak GR Karena dibiasakan di Pusdikhub, sy masih tetap olahraga pagi.. Lari dan senam.. Di Pusdikhub itu.. Mau sarapan: lari. Masuk kelas: lari. Mau snack pagi: lari. Habis snack: lari. Mau maksi: lari. Habis maksi: lari. Mau snack siang: lari. Habis snack siang: lari. Selesai kelas: lari. Mau apel malam: lari. Habis apel malam: lari. Masing2 larinya 2x keliling ksatrian. ### Kebawa sampai sekarang..

Agus Suryono

SEBAGAI ORANG SIPIL YANG MENGENAL DUNIA MILITER, SAYA MERASA MEMAHAMI PERJALANAN KARIR PAK LBP.. He he..!! Iya, saya orang sipil, tetapi sempat 3 kali "ngicipi" pendidikan militer. Meski hanya di lembaga pendidikan militer yang sering dicap tempaan fisiknya tidak berat, bak pendidikan prajurit Kraton. Iya, saya masuk Pusat Pendidikan Perhubungan (PUSDIKHUB) TNI AD di Cimahi. Tiga kali, tahun 1983, 1989 dan 1991. Karena dulu, di Telkom, untuk bisa "loncat pangkat" harus selalu ikut pendidikan internal dulu. Ditambah harud ikut SUSBINTAL di Pusdikhub TNI AD. Jadi saat saya harus loncat, dari "Tamtama" ke "Bintara", dari Bintara ke "Perwira", dan saat harus ikut "SUSPIM" (semacam SESKO di TNI), saat itu saya harus MONDOK di Cimahi. Di sana diajarkan latihan fisik, disiplin dan juga kepemimpinan terhadap "diri sendiri" dan "orang lain". Jadi saya memahami saat sikap pak LBP terhadap perjalanan kariernya yang tetap positif.. Sehingga akhirnya tetap bisa melejit, dan tetap "terpakai". ###Karena saya juga masih tetap terpakai di usia 70++. "Ada persamaan. Dikit".. He he. "GR"..

Jimmy Marta

Suatu kala kantor kedatangan tamu istimewa, wakil.ketua KPK. Bukan diundang, tp dtg dalam rangka sosialisasi pemberantasan korupsi. Sang walkot yg tahu kedatangan beliau, buru2 menyiapkan hidangan catering yg diantar ke kantor. Dg titipan pesan, jgn bilang ini dari walkot. Sebut sj ini dr kantor sendiri. Begitu acr pagi itu selesai, sang waka dibawa untuk sarapan. Memang benar, ia nanya ini dari siapa. Dari kantor, itu ibaratnya menjamu tamu dtg kerumah. Biasa. Hanya nyicip, mungkin basa basi sj menghormati tuan rumah. Begitu disiplin nya anggota kpk periode sebelumnya. Untuk sekedar icip icip pun mesti.tahu asal usulnya. Gk mau menerima sesuatu, menghindari terkait kepentingan. Grativikasi. Salut untuk pak DR. Thony Saut Situmorang, MM.

Wilwa

Let us make poems. If Hayam Wuruk had Gajah Mada, then Joko Widodo has Luhut Binsar Panjaitan./ If Hayam Wuruk was (probably) Hindu and Gajah Mada was (probably) Buddha, then Joko Widodo is (certainly) Islam and Luhut Binsar Panjaitan is (certainly) Christian. / If Hayam Wuruk was civilian King and Gajah Mada was militarian Counselor/ Then Joko Widodo is civilian President and Luhut Binsar Panjaitan is militarian Minister. / Does history actually repeat itself?

Gianto Kwee

Seven Samurai oleh Akira Kurosawa 1954, Magnificent Seven 1960 dan Magnicent Seven 2016 Siapakah 6 tokoh lagi yang layak mendampingi pak Jokowi untuk menjadi "The Magnificent Seven of Indonesia" ? 1 Joko Widodo 2 Luhut Binsar Panjaitan 3 Basuki Hadimuljono 4 Mahfud MD 5 Budi Gunadi Sadikin 6 Erick Thohir 7 Adakah yang berminat untuk memfilmkannya ?

Johannes Kitono

Setiap peraih Adi Makayasa sudah jelas jenjang karirnya. Minimal pundaknya berbintang.Tentu kalau tidak lagi apes atau gugur di pertempuran. Adi Makayasa yang jadi jendral ; Wiranto ( 1968 ), LBP ( 1970 ), SBY ( 1973 ), Sutanto ( 1973 ) dan Muldoko ( 1981 ). Luhut tidak bisa jadi KSAD bisa dimaklumi. Punya ipar Syharir, ekonom UI yang kritis. Tokoh Malari dan Asisten Prof Sarbini. Tentu sulit lewat Liitsus di era Soeharto. Mantu Soeharto yang angkatan 1973 tapi lulus 1974 juga pengin jadi KSAD. Saat ini LBP yang sukses karir dan bisnis tentu harus amankan asetnya.Kalau Capres Ganjar jadi masih harus hadapi Ibu Ketum.Tapi kalau Capres Prabowo jadi tentu masih respek sama seniornya. Jadi jangan salahkan LBP kalau harus bermain beberapa kaki seperti Presiden Jokowi.

Mirza Mirwan

Kalau menurut Pak SBY, Pak Luhut itu "man of ideas, man of action". Pak SBY mengenang saat Alvin Toffler ceramah di SESKOAD, di mana Pak SBY sebagai moderator, sedang Pak Luhut memberi pengantar. Adalah Pak Luhut pula yang mendatangkan futurolog sohor dari AS itu. Sementara menurut Pak Jusuf Kala -- saya tulis lengkap, biar tidak rancu dengan Pak Johanes Kitono -- Pak Luhut itu seperti kunci Inggris. Bisa dipakai untuk apa saja. Tanpa kunci Inggris kita butuh banyak kunci. Baik sebagai "man of ideas, man of action" maupun sebagai "kunci Inggris", pendapat presiden ke-6 dan wakil presiden ke-8/ke-10 itu memang tepat untuk menggambarkan sosok Pak LBP. Sejak dua tahun lalu Pak LBP sudah bilang bahwa 2024 adalah akhir dari karirnya di pemerintahan. Dan Bu Devi, sang istri, mendukungnya. Itu pula yang dikatakan kepada keponakan tersayangnya, Mas Pandu dan Mbak Gita -- dua anak Bu Nurmala Kartini Syahrir. Dan per 20 0ktober 2024 tunai sudah bakti Pak LBP di pemerintahan. Terima kasih, Pak.

Liáng - βιολί ζήτα

Pak imau compo, di bawah sana mengeluhkan diare setelah jogging. Diare adalah salah satu jenis gangguan yang sering terjadi pada GI (GI : gastrointestinal, yaitu suatu kelainan atau penyakit pada jalan makanan atau pencernaan. Hasil penelitian NCBI (The National Center for Biotechnology Information) menunjukkan bahwa berlari menginduksi peningkatan permeabilitas usus dan konsentrasi serum I-FABP secara signifikan. I-FABP adalah Kadar serum protein pengikat asam lemak usus. Hipotesis-nya : kemungkinan besar hal ini ada kaitannya dengan diare setelah jogging yang terjadi pada sebagian orang yang sensitif. Link di bawah ini hasil penelitiannya lengkap termasuk pencegahannya : "Exercise-induced gastrointestinal (GI) symptoms such as diarrhea, cramping, nausea and gastric pain occur frequently in runners." [Gejala gastrointestinal (GI) akibat olahraga seperti diare, kram, mual, dan nyeri lambung sering terjadi pada pelari.] www.ncbi.nlm.nih.gov PMC5694518

Liam Then

Sekarang Pak Jokowi bisa bangga. Minimal bisa bilang; "Ndak apa sering disebut petugas partai, anak saya ketua umum partai." Hahaha 

Er Gham

Bu Mega dan Ganjar kok sepertinya tidak hadir pada acara ulang tahun tersebut. Padahal banyak tokoh nasional yang hadir. Kaesang saja hadir. Sekarang Kaesang dan Megawati sama sama ketua umum partai.

Mahmud Al Mustasyar

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Seragam Baru

1 minggu

DK Jakarta

1 minggu

Catch Kill

1 minggu