Survei Polmatrix Indonesia: Prabowo Subianto Unggul Telak dari Ganjar Pranowo dalam Head To Head
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto-Partai Gerindra-
Survei Polmatrix Indonesia menempatkan Prabowo Subianto ungguli telak dari Ganjar Pranowo dalam simulasi head to head pada Pilpres 2024 mendatang.
Prabowo Subianto memimpin dengan elektabilitas capai 53,3 persen. Sementara Ganjar Pranowo 34,0 persen. Sisanya 13,7 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
"Dalam simulasi head-to-head dua nama capres, Prabowo unggul telak terhadap Ganjar dengan selisih hampir 20 persen,” ujar Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto, dikutip dari Antara, Rabu 2 Agustus 2023.
Dendik mengatakan, endorsemen Jokowi terhadap Prabowo terbukti efektif mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto.
BACA JUGA:
- Lembaga Survei Australia Sebut Elektabilitas Anies Baswedan Dekati Ganjar, Begini Penilaian Pengamat
- Hasil Survei Lembaga Survei Australia Sebut Elektabilitas Anies Baswedan Meningkat, Ini Penjelasannya
Sementara Ganjar mendapatkan tambahan 10 persen dari nama-nama capres lain, sedangkan Prabowo meraih limpahan dukungan 23 persen.
Demikian pula dalam simulasi tiga nama capres, di mana Prabowo unggul dengan elektabilitas 40,7 persen dan Ganjar 33,2 persen, sedangkan Anies tercecer sebesar 16,8 persen, dan sisanya 9,3 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Menurut Dendik, peta kontestasi Pilpres kini semakin didominasi dua nama paling atas, yaitu Prabowo dan Ganjar.
Prabowo maupun Ganjar menjadi sasaran migrasi pemilih yang mendukung nama-nama capres lainnya dalam simulasi banyak nama.
Prabowo mendapatkan limpahan terbesar dukungan, disusul oleh Ganjar, sedangkan Anies hampir tidak bisa menarik dukungan, hanya bertambah 2 persen.
BACA JUGA:
- Jubir Anies Baswedan Contohkan Pilkada DKI Jakarta, Kalah di Hasil Survei Tapi Akhirnya Jadi Pemenang!
- Survei LSN: Pemilih Jokowi Mayoritas Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Sebab, visi perubahan yang digaungkan Anies praktis tidak bisa diterima oleh mayoritas pemilih.
Hal ini kian diperparah dengan melorotnya elektabilitas Anies dalam simulasi banyak nama, membuat peluang maju nyapres makin mengecil.
“Koalisi Perubahan tak kunjung deklarasi resmi bersama, dan terus mengulur-ulur waktu untuk mengumumkan cawapres,” katanya.
.jpeg)
Sumber:
