Wildan Vixmo

Wildan Vixmo

--

Maka anak muda Wildan menjadi pengusaha sukses: lewat otot, otak, dan keringatnya.

Wildan pun punya uang untuk merintis mimpi berikutnya. Yakni mimpi yang lebih terkait dengan filsafat di balik nama Vixmo: membuat mobil listrik tanpa kemudi.

Vixmo: ketika penglihatan bertemu dengan transportasi. Lewat AI (artificial intelligent). Itulah sebabnya nama lengkap Vixmo adalah: PT Vixmo Transportasi Cerdas.

"Apakah tidak merasa sudah ketinggalan dengan negara lain?"

"Dunia ini terlalu luas. Akan selalu ada ruang untuk apa saja," ujar Wildan.

Sudah empat tahun Wildan merintis mobil listrik itu. Sejak 2019. Ia memulai dengan membangun tim. Tidak mudah membangun tim. Perlu waktu panjang. Tim ideal itu, katanya, kini sudah terbentuk. Solid. 45 orang. Maka mulailah Wildan mewujudkannya.

Sambil merintis mimpi utamanya itu Wildan mengerjakan modifikasi mobil bensin menjadi mobil listrik. Ia sudah berhasil mengubah mobil Proton Savvy menjadi mobil listrik. Ia membeli Proton bekas Rp 38 juta. Di Tangerang. Proton jenis ini memang hanya banyak di Jabar dan Sumatra.

Kini tim Vixmo juga lagi mengerjakan modifikasi Mitsubishi double cabin. Itu atas permintaan pengusaha tambang. Mobil itu sudah dipersiapkan di bengkel barunya. Motornya juga sudah ada: 60 kv. Baterainya juga sudah dirakit: 350 ampere. Cocok untuk medan tambang.

"Kalau pemiliknya puas, semua mobil tambangnya akan diserahkan kepada Vixmo," ujar Wildan. "Untuk kami modifikasi menjadi mobil listrik," tambahnya. Itu berarti ratusan mobil sudah menanti prestasinya.

Bagi perusahaan tambang, itu penting. Terutama yang sudah go public. Mereka bisa membungkus tambang kotornya dengan mobil bersihnya.

Bukan hanya mobil tambang. Di situ saya lihat juga Mercy tua. Masih bagus. Pemilik Mercy itu juga minta agar Wildan mengubahnya jadi mobil listrik.

Saya ingin diajak saat diadakan uji coba ke-8 mobil tanpa kemudi Vixmo. Ingin melihat saja. Toh saya tidak bisa ikut membantu. Kemarin saya hanya melihat videonya. Yakni ketika Vixmo memutar di jalan lingkaran luar stadion. Berhasil satu putaran. Tanpa insiden. Padahal baru menggunakan satu dari 8 kamera yang terpasang.

Tentu masih jauh dari sempurna. Wildan akan terus melakukan penyempurnaan. Terutama menghadapi banyaknya jalan khas Indonesia. Tanpa garis putih. Atau garisnya sudah pudar.

Vixmo tidak dirancang membaca garis putih. "Empat bulan lagi akan lebih sempurna," kata Wildan. Tentu siang malam Wildan terus bergelut dengan mimpinya itu.

Saya terkesan dengan antusiasme Wildan. Juga ketelatenannya membina anak-anak yang jauh lebih muda. Mereka seperti anak-anak Wildan sendiri. Toh Wildan memang belum punya anak. Bahkan pasangan hidup. Wildan rupanya asyik pacaran terus: dengan mimpi besarnya. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Inisial B

1 minggu

Masa Depan

1 minggu