Khairi Fuady: Prabowo Tepat, Permintaan Maaf Belanda Teguhkan Eksistensi Indonesia Sebagai Negara Berdaulat

fin.co.id - 02/07/2023, 17:56 WIB

Khairi Fuady: Prabowo Tepat, Permintaan Maaf Belanda Teguhkan Eksistensi Indonesia Sebagai Negara Berdaulat

Pemerhati Geopolitik dan Hubungan Internasional, Khairi Fuady

Permintaan Maaf Belanda - Pemerhati Geopolitik dan Hubungan Internasional Khairi Fuady, menilai bahwa langkah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mendorong Belanda minta maaf kepada Indonesia atas penjajahan yang dilakukan di masa lalu adalah langkah tepat. 

Menurut Khairi, langkah Prabowo tersebut dalam rangka meneguhkan eksistensi Indonesia sebagai negara berdaulat. Sebagaimana amanat yang tertuang dalam UUD 1945, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

"Bulan lalu kan Belanda sudah memberikan confession/pengakuan tentang Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai fakta sejarah. Kita menyambut baik hal ini. Setelah itu Pak Menhan Prabowo dorong mereka untuk minta maaf. Alhamdulillah, per 1 Juli kemarin Raja Belanda dengan terbuka menyampaikan permintaan maaf atas kolonialisme dan perbudakan di masa lalu," ujar Khairi di Jakarta, Minggu 2 Juli 2023.

Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) tersebut menyampaikan bahwa pengakuan atas proklamasi dan permohonan maaf yang tulus akan menjadi modal bagi kedua negara untuk bisa menjalin dan meningkatkan hubungan bilateral antar keduanya ke arah yang lebih strategis.

BACA JUGA:

"Secara praksis, kejujuran dan kesepahaman adalah modal utama dalam diplomasi. Kalau dua hal ini ada, jalan berikutnya akan lebih lapang," tandasnya.

"Kini, Indonesia semakin dikenal dunia. Bukan hanya karena ada Bali, tapi karena banyak hal, baik itu kearifan maupun prestasi. Kita survive secara ekonomi, masuk anggota G20, dan punya pemimpin seperti Pak Jokowi," tutur Co-founder Forum Intelektual Muda tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan bahwa alangkah baiknya kedua negara menatap masa depan yang lebih baik. 

Prabowo juga menyebutkan bahwa Indonesia bukan bangsa pendendam, dan bersahabat dengan semua negara. (*)

Admin
Penulis