Pemkab Tangerang Akan Bentuk Satgas Anti Bullying di Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Dadan Gandana. --Istimewa
Pemkab Tangerang Akan Bentuk Satgas Anti Bullying di Sekolah - Aksi perundungan atau bullying di kalangan pelajar tengah menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
Agar aksi perundungan di kalangan pelajar ini bisa dicegah, Pemkab Tangerang berencana membentuk satgas anti bullying di sekolah.
Nantinya, tim satgas anti bullying ini akan mensosialisasikan tentang bahaya perundungan.
Satgas anti bullying ini juga akan melakukan sosialisasi secara masif tentang bahaya hukuman fisik, kekerasan seksual, dan bahaya Napza, kepada guru dan orang tua siswa.
BACA JUGA:
- Pengen Hepi Pemuda Ini Beli Tembakau Gorila Rp50 Ribu, Endingnya Terancam Bui Lima Tahun!
- PPDB 2023, Disdik Kabupaten Tangerang Sarankan Kepsek SMP Punya Data Lulusan SD
"Data rapor pendidikan iklim keamanan SD di Kabupaten Tangerang pada Tahun 2021 menunjukan nilai indeks rasa aman, perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, dan narkoba dengan nilai 2,25 pada skala 3," terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Dadan Gandana, dikutip FIN Minggu 21 Mei 2023.
Dia menegaskan, Kekerasan terhadap anak adalah tindakan atau perlakuan yang menyakitkan, dan membahayakan anak.
Baik secara fisik, emosional, sosial dan atau seksual. Sehingga tumbuh kembang anak menjadi terganggu.
"Kekerasan terhadap anak dapat terjadi secara langsung maupun online," ujarnya.
BACA JUGA:
- Hampir Tiga Pekan, Identitas Mayat di Kebun Bambu Tangerang Belum Terungkap
- Pilkades Serentak di Kabupaten Tangerang Digelar September 2023
Menurut Dadan, pelaku pelecehan dan kekerasan pada anak bisa berasal dari kerabat dekat atau pun guru di sekolah. Kata dia, guru dan orang tua perlu menguasai pengetahuan tentang kekerasan terhadap anak agar terhindar dari perilaku ini.
Oleh sebab itu, tambah Dadan, tahun ini Pemkab Tangerang akan membentuk satuan tugas di tingkat sekolah untuk melakukan sosialisasi yang massif kepada guru dan orang tua tentang bahaya perundungan.
"Termasuk tentang hukuman fisik, kekerasan seksual, dan napza serta menggalakan kembali program dokter kecil pada sekolah," tandasnya.
Sumber:
