Tuntutan Buruh Saat May Day, KSPSI Kabupaten Tangerang: Cuma Pengulangan Setiap Tahun!
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal dalam acara "May Day Fiesta 2023" di Istora Senayan, Jakarta, Senin (1/5/2023). -Luthfia Miranda Putri-ANTARA
Tuntutan Buruh Saat May Day, KSPSI Kabupaten Tangerang: Cuma Pengulangan Setiap Tahun! - Aspirasi dari kelompok buruh yang disampaikan kepada pemerintah pada peringatan May Day disebut sebagai tuntutan yang berulang-ulang.
Sebab, segala persoalan ketenagakerjaan yang menjadi tuntutan buruh sudah sering disampaikan kepada pemerintah pada peringatan May Day setiap tahunnya.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriyadi mengungkapkan, apa yang disuarakan oleh buruh pada perayaan May Day sebenarnya adalah persoalan yang sama.
"Apa yang kami suarakan sebenarnya hal yang itu-itu juga. Sudah sering disuarakan kepada pemerintah setiap tahun," ujarnya, Senin 1 Mei 2023.
BACA JUGA:
- Jumlah Buruh Kabupaten Tangerang yang Ikut Aksi May Day Turun, Kapolres: Personel Tetap Disiagakan
- May Day! Ini Tuntutan yang Dibawa Massa Buruh Kabupaten Tangerang Untuk Pemerintah
Dikatakan Supriyadi, serikat buruh sebenarnya tidak ingin pada setiap perayaan May Day harus menyampaikan tuntutan yang berulang-ulang.
Sehingga apa yang diperjuangkan oleh kelompok buruh seperti jalan di tempat.
Namun, menurut dia, sepertinya situasi ini sengaja diciptakan oleh pemerintah, supaya seakan-akan setiap tanggal 1 Mei ada tuntutan atau demontrasi buruh.
"Kalau pemerintah itu peka harusnya kan jadi evaluasi. Jadi, di tahun 2022 buruh misalnya nuntut apa seharusnya dievaluasi," ujarnya.
BACA JUGA:
- Selain Tolak UU Ciptaker, Dua Hal Ini Akan Disuarakan SPSI Tangerang Dalam Aksi May Day 2023
- May Day! SPSI Kabupaten Tangerang Kerahkan 1.000 Buruh Ikut Aksi di Jakarta
"Jangan sampai di tahun berikutnya buruh jangan nuntut yang itu lagi. Tapi ini kan itu-itu lagi yang disuarakan. Karena tidak ada evaluasi dari pemerintah," sambungnya.
Dia juga mengatakan, segala tuntutan buruh yang tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah membuat para buruh dihadapkan pada situasi perjuangan yang tidak pernah selesai.
"Tapi memang tidak ada pilihan. Bersuara saja tidak mendapatkan yang terbaik apalagi jika kami (buruh) tidak bersuara," tandasnya.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber:
