Penyebab Konflik Sudan, Pertikaian Dua Kubu Tentara Nasional dengan Pasukan RSF

Penyebab Konflik Sudan, Pertikaian Dua Kubu Tentara Nasional dengan Pasukan RSF

Rakyat Sudan tetap menggelar protes di jalan guna menuntut Dewan Peralihan Militer (MTC) menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil. (Anadolu Agency)--

BACA JUGA:KBRI Ungkap Posisi WNI Saat Aksi Seorang Wanita Tembaki Sekolah Dasar di Amerika, Tewaskan 6 Orang

Bentrokan bersenjata meletus pada Sabtu pagi di ibukota Sudan, Khartoum, dan kota di sekitarnya antara tentara dengan paramiliter RSF.

Sebuah pertikaian mengenai reformasi keamanan militer, yang menyerukan RSF untuk bergabung penuh dengan tentara Sudan, telah meningkat menjadi bentrokan bersenjata antara kedua pihak.

Jumlah korban tewas dalam pertempuran antara militer Sudan dengan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) telah mencapai 56 jiwa, sementara korban luka mencapai 595 orang, menurut keterangan komite pusat dokter Sudan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (16/4).

Komite itu mengatakan RSF dan Angkatan Bersenjata Sudan membuka koridor kemanusiaan untuk evakuasi korban luka, terutama di kalangan sipil, selama pertempuran, serta bagi pasien ginjal.

BACA JUGA:ICC Keluarkan Surat Perintah Tangkap Presiden Putin!

"Kami menyeru kepada semua pasukan untuk membuka jalur keluar aman bagi pasien yang tertahan di pusat dialisis dekat komando tentara di Khartoum," sebut pernyataan itu.

Sementara itu, pertempuran antara kedua pihak terus berlanjut selama dua hari berturut-turut di bagian berbeda di ibukota Khartoum, terutama dekat markas besar tentara.

Militer mengklaim mereka maju ke basis RSF di Khartoum dan negara bagian lain.

Militer menyebut bahwa pasukan itu mengendalikan pangkalan di Omdurman kota kembar Khartoum yang berada di seberang Sungai Nil Putih, serta meyakini tentara akan segera mengakhiri konflik.

RSF menyangkal pernyataan dari tentara, menegaskan bahwa pertempuran masih berlangsung,

Kelompok paramiliter ini lebih jauh mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya menjatuhkan pesawat militer tadi malam.

Saksi mata di Khartoum mengatakan kepada Anadolu bahwa ribuan orang, termasuk di antaranya 400 siswa sekolah, berada di pusat kota Khartoum, tempat pertempuran intensif terjadi dekat markas tentara.

Perserikatan Bangsa-bangsa juga mengatakan tiga pekerja bantuannya tewas di Kabkabiya di Darfur Utara.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: