Entrepreneurship Before 30’s, Dirut BNI: Ini Potensinya!

Entrepreneurship Before 30’s, Dirut BNI: Ini Potensinya!

Entrepreneurship Before 30’s--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Generasi muda di Indonesia harus memiliki mindset berwirausaha. Selain karena pelaku usaha di Indonesia yang masih minim, kewirausahaan khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan motor pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara CEO Talk BNI - UGM bertajuk Entrepreneurship Before 30’s yang dihadiri Direktur Utama BNI Royke Tumilaar bersama Rektor UGM Ova Emilia dan diikuti lebih dari 450 Civitas Akademika UGM, di Yogyakarta, Rabu (8/3/2023). 

Royke menyebutkan, berdasarkan rasio kewirausahaan Indonesia dengan ASEAN, entrepreneurship di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga, yaitu hanya 3,47% jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 8,76%, Malaysia 4,74%, dan Thailand 4,26%.

BACA JUGA:Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, BNI Siapkan Program Pembiayaan Khusus

Selain itu, ketersediaan lapangan kerja tidak sebanding dengan suplai tenaga kerja di pasar. Dengan berwirausaha, generasi muda bisa melakukan aktualisasi diri dan berkontribusi menjadi Agent of Development.

“Pertanyaannya, apakah Anda masih ingin menjadi job seeker? Atau mengubah mindset untuk menjadi job maker?” ujarnya.

Royke menjelaskan, kewirausahan khususnya UMKM merupakan motor pertumbuhan ekonomi nasional dilihat dari kontribusi UMKM terhadap Gross Domestic Product (GDP) atau produk domestik bruto yang mencapai 61,07% atau senilai Rp 8.574 triliun dengan jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,46 juta. 

Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 96,9% atau 119,56 juta orang dan dari angka tersebut, 32,44% masuk ke ekosistem digital.

BACA JUGA:Gelar Market Outlook, Ini Panduan BNI Bagi Investor

Di sisi lain, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional mencapai 15,69% atau senilai Rp 339,2 triliun.

“Potensi usaha rintisan untuk berkembang sangat terbuka lebar,” kata Royke.

Menurutnya, potensi tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksi tumbuh 4,5-5,5% di tahun 2023-2024 serta kebutuhan dari tren gaya hidup masyarakat yang meningkat.

Royke mencontohkan, literasi digitalisasi masyarakat yang telah mengakses internet mencapai 66,10% dan transisi ekonomi hijau bisa menghasilkan peluang usaha senilai USD 10,1 triliun serta 395 juta lapangan pekerjaan hingga 2030.

Tak hanya itu, pemerintah juga ikut mendukung melalui pemberian insentif pajak untuk UMKM melalui pembebasan PPh bagi UMKM dengan omzet kurang dari Rp 500 juta.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: