Misteri Toba

Misteri Toba

--

Di sesi balapan pertama pun bisa selesai. Siapa paling cepat, siapa runner-up, dan siapa urutan berikutnya sudah diketahui. 

Tapi itu bukan kejuaraan yang sebenarnya. Balapan resminya baru dilakukan jam 14.00.

Ternyata menjelang pukul 14.00 angin datang lagi. Dari arah yang sama. Terulanglah apa yang terjadi dengan dua hari sebelumnya. Gelombang di permukaan danau sangat besar untuk ukuran balap F1H2O.

Rupanya balapan ini masih bisa dipaksakan untuk dimulai. Tapi gelombang kian tinggi. Ketika balapan baru tiga lap, panitia memutuskan: balapan dihentikan. Lap keempat tidak dilanjutkan. Pun lap-lap berikutnya. Terlalu bahaya bagi pembalap.

Tapi juara-juara F1H2O Toba tetap bisa diumumkan. Yakni menggunakan hasil balapan di sesi pertama yang pukul 12.00. Acara penyerahan piala pun berlangsung lancar. Diiringi tiupan angin yang tinggi. Umbul-umbul, pohon-pohon terus bergoyang. Tapi ini bukan angin ribut. Tidak ada atribut yang sampai roboh. Tidak ada barang beterbangan. 

Kenapa balapan tidak dimajukan ke pagi hari?

Tentu sulit. Acara ini kelas dunia. Sudah banyak kontrak dilakukan dengan para sponsor. Termasuk bahwa Powerboat itu harus disiarkan live di TV Minggu pagi waktu Eropa. Di sanalah penonton terbanyak siaran Powerboat. 

Apakah Batak tidak punya Rara seperti di Mandalika? Tentu ini pertanyaan yang tidak ilmiah. Abaikan saja. 

Yang jelas panitia Powerboat Toba harus berpikir keras. Bagaimana dengan kalender F1H2O tahun depan. 

Tentu harus dilihat: seperti apa catatan cuaca di Toba selama 100 tahun terakhir. Setidaknya selama 20 tahun. Bulan-bulan apa yang Toba tidak diganggu gelombang tinggi.

Yang penting jangan sampai gara-gara gelombang ini F1 H2O Toba dicoret dari kalender tahunan. Mungkin bisa nego pindah ke bulan-bulan yang tenang.

Kalender di Toba pekan lalu itu adalah balap pertama dari satu seri balapan di seluruh dunia. Toba ibarat Melbourne untuk F1 Racing.

Posisi Toba sangat kuat. Balapan F1H2O ini memang hampir selalu di danau. Bukan di laut. Kalau toh ada kalender di laut itu harus di sebuah teluk yang nyaris tertutup dari laut bebas. Kecepatan Power Boat ini bisa sampai 250 km/jam. Sangat berbahaya kalau permukaan airnya menggelinjang. 

Saya pun minta tolong sahabat Disway di Toba. Saya perlu kesaksian para pendayung kapal di Toba. Yakni mereka yang setiap hari cari penghasilan di air Toba. Ternyata banyak perahu yang secara rutin melintas di Danau Toba. Yakni kapal pengangkut batu. Mereka itu melayari Toba dari arah Parapat. Tujuannya Balige. Angkut batu gunung. Untuk bahan bangunan. Satu perahu bisa angkut 30 kubik batu.

Mereka itu rutin menjalani rute tersebut. Sejak berpuluh tahun lalu. Tapi mereka bukan peneliti cuaca. Mereka tidak mencatat perkembangan angin dan gelombang di Danau Toba.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Inisial B

1 hari

Jaga Hati

1 minggu

Politik Hati

1 minggu

Emas Bodoh

1 minggu

Nilai Wong

1 minggu

Nilai 95

2 minggu