Riset Terbaru: Pelajar di Indonesia Mulai Merokok Sejak PAUD

Riset Terbaru: Pelajar di Indonesia Mulai Merokok Sejak PAUD

Ilustrasi merokok-Pexels - Pixabay-

Bahkan sebanyak 7,35 persen responden pun mengaku bahwa mereka merokok demi rasa solidaritas baik dengan lingkungan tempat tinggal maupun dengan teman-teman.

“Untuk motif merasa keren dialami oleh 0,74 persen responden, karena terintimidasi 2,21 persen, karena kebutuhan 3,68 persen dan karena solidaritas 7,35 persen,” kata Nashir.

Kemudian, sebanyak 48,53 persen responden mengatakan mereka menghabiskan satu sampai lima batang rokok per hari sedangkan untuk 11 sampai 20 batang per hari hanya dilakukan oleh 5,15 persen responden.

BACA JUGA:Larangan Pemerintah soal Penjualan Rokok Ketengan untuk Lindungi Anak-anak

“Dalam perspektif cara membeli rokok, pelajar membeli rokok secara ketengan yaitu 86,77 persen yang terhitung besar dibandingkan yang membeli bungkusan yaitu 13,23 persen,” ujarnya.

Selain itu, sebanyak 75 persen responden mengatakan mereka pernah merokok di rumah sedangkan 25 persen sisanya tidak pernah merokok di rumah.

Meski demikian, para responden yang merupakan pelajar itu cukup tertib untuk tidak merokok di sekolah yaitu sebanyak 67,65 persen responden sedangkan sisanya yaitu 32,35 persen masih nekat merokok di sekolah.

Fakta itu menunjukkan bahwa pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) tidak sepenuhnya diterapkan dengan baik karena terdapat temuan di lingkungan pendidikan masih ada yang menjual rokok.

BACA JUGA:Sudah Tahu Belum! 1 Januari 2023 Dilarang Jual Rokok Eceran

Terakhir, riset ini turut menemukan fakta bahwa sebanyak 78,43 persen responden mengaku terpapar asap rokok dalam sebulan terakhir.

Jumlah ini terhitung besar seiring tingkat keterpaparan terjadi di tempat publik seperti tempat bermain yaitu sebanyak 54,98 persen responden, tempat umum 34,82 persen responden, sekolah 29,8 persen responden, tempat ibadah 16,08 persen responden dan rumah 49,33 persen responden.

“Lagi-lagi pendidikan kita belum menjamin sterilnya kesehatan sebab disini masih ditemukan kasus di mana pelajar merokok di sekolah,” ucap Nashir.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: