Akademisi Dorong Transformasi Digital dan Pembenahan Industri Sepak Bola Indonesia

Akademisi Dorong Transformasi Digital dan Pembenahan Industri Sepak Bola Indonesia

Akademisi dorong pembenahan industri sepak bola RI-Dok Istimewa-

Sementara itu, dosen ekonomi dari Universitas Binawan Jakarta Adnan Kasofi mengatakan, dalam mewujudkan industri sepak bola yang mapan seperti di negara Eropa, Indonesia perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah maupun swasta.

“Perlu adanya political will dari stakeholder terkait dalam mendukung kemajuan industri sepak bola Indonesia. PSSI dan pemerintah tidak boleh berbeda paham sehingga kesulitan dan persoalan bisa dihadapi bersama," kata Adnan Kasofi. 

Selain itu, perlu adanaya kreativitas klub dalam melakukan memodernisasi manajemen dan tata kelola organisasi. Ia mencontohkan Bali United sebagai pelopor industri kreatif sepak bola Indonesia. 

Bali United menurut Adnan merupakan klub yang berani melakukan terobosan besar. Salah satunya dengan perombakan markasnya di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar menjadi rumah kreativitas para fans Serdadu Tridatu tersebut. 

"Bali United membangun pusat merchandise dengan luas 1.000 meter persegi. Ada pula kafe untuk nongkrong hingga taman bermain modern untuk anak," ungkapnya. 

Selain itu, lanjut Adnan, Bali United melakukan strategi branding manajemen modern dengan memanfaatkan media sosial menarik perhatian, baik bagi masyarakat Bali maupun perusahaan.

"Saya kira apa yang dilakukan Bali United ini kini diikuti juga oleh Persib Bandung dan PSM Makassar, bagaimana pengembangan stadion sebagai rumah kreativitas dan sentra ekonomi bagi klub," terangnya. 

Adnan meyakini industri sepak bola mampu memberikan kontribusi positif bagi ekonomi Indonesia, asalkan sepak bola nya diurus oleh orang-orang yang profesional yang mau bekerja secara maksimal.

“Dengan keyakinan ini bahwasanya industri sepak bola sebagai industri kreatif mampu memberikan kontribusi ekonomi yang lebih baik nanti ke depannya indikasinya apa berarti pemerintah atau politik dalam hal ini harus betul-betul tahu menempatkan orang yang tepat di dalam PSSI,” ucapnya.

“Jadi jangan sampai ada orang-orang dalam tubuh PSSI ini ya cuma duduk saja, sehingga tadi terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan seperti itu,” pungkas Adnan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: