Kader Milenial Parpol Pilih Sistem Proporsional Terbuka, Ini Alasannya

Kader Milenial Parpol Pilih Sistem Proporsional Terbuka, Ini Alasannya

Ilustrasi surat suara. -dok fin-fin.co.id

"Saya di pemilu lalu pernah ngbrol-ngobrol dengan Mbak Putri Komaruddin, gimana di dapilnya. Ia menceritakan perjuangannya mendekatkan diri kepada kelompok ibu-ibu, UMKM. Nah saya tidak kebayang, gimana jika tertutup, Siapa yang akan dideketin," pungkasnya.

Sedangkan, Ketua Umum PP AMPG Ilham Permana dalam sambutannya pada acara diskusi menjelaskan, sistem proporsional tertutup sebuah kemerosotan demokrasi di Indonesia.

Satu dari beberapa argumen dengan sistem proporsional tertutup, kata Ilham Permana, ialah parpol akan menempatkan kader kader seniornya agar bisa menempati nomor urut teratas.

Hal itu secara otomatis menutup ruang untuk anak-anak muda Indonesia yang ingin berkarya untuk negara.

BACA JUGA:Aneh bin Ajaib, Kata Kunci Mega Hilang dari Search Twitter

Sebab, hampir bisa dipastikan mereka tidak memperoleh posisi nomor urut yang menguntungkan.

"AMPG menolak dengan tegas sistem proporsional tertutup yang bukan hanya membatasi ruang gerak karya anak muda tetapi juga menghilangkan azas kedaulatan rakyat yang selama pemilu mereka langsung bisa mengenali, memandang dan pada akhirnya memilih para wakil rakyatnya," katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: