Pengamat Pertahanan Khawatir dengan Pernyataan Bupati Meranti

Pengamat Pertahanan Khawatir dengan Pernyataan Bupati Meranti

Ilustrasi Dana Bagi Hasil (BDH). (ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil yang mengancam akan angkat senjata dan minta dilepas ke Malaysia bisa menuai sorotan publik.

Meskipun, Bupati Meranti berucap demikian akibat kekesalan terhadap dana bagi hasil (DBH) yang dinilai kecil oleh pemerintah pusat.

Pengamat Pertahanan Keamanan dan Intelijen Susaningtyas Kertopati menilai, penyampaian pendapat oleh Bupati Meranti harus dilakukan secara hati-hati.

BACA JUGA:Sertu Toni Jadi Korban Penusukan saat Kerusuhan di Deiyai Papua

Dikhawatirkan, penyataan Bupati Meranti itu menjurus ke perbuatan makar.

“Menurut pandangan saya, sebaiknya Pak Bupati Meranti berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, apalagi sebagai tokoh panutan dan berpendidikan,” ujar Susaningtyas.

Pada dasarnya, sambung dia, tidak masalah mengkritik Pemerintah Pusat.

Namun, kiritikan harus dengan data dan aturan, bukan dengan ancaman angkat senjata.

BACA JUGA:Sambut Natal dan Tahun Baru, Ditlantas Polda Banten Gelar Tactical Floor Game

“Sebaiknya berhati-hati jika masuk ranah kedaulatan RI. Ungkapan bahwa minta Meranti dikasihkan ke negara tetangga dan mau angkat senjata itu dikhawatirkan bisa masuk dalam ranah makar,” tegas dia.

Seperti diketahui, penyataan Bupati Meranti itu pada saat Rapat Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah di Pekanbaru, Riau, Kamis, 9 Desember 2022.

Ketika itu, rapat dihadiri para kepala daerah di Riau, Gubernur Riau Syamsuar, dan Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman. 

Video saat Bupati Meranti marah-marah itu muncul pernyataan minta dilepas ke Malaysia.

BACA JUGA:Warga Diminta Berani Dokumentasikan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: