Waduh! Serbia-Kosovo Memanas, Kapan Saja Bisa Pecah Perang

Waduh! Serbia-Kosovo Memanas, Kapan Saja Bisa Pecah Perang

Ilustrasi ketegangan Serbia-Kosovo. (ist)--

Ia mengatakan, pengakuan tersebut penting bagi Kosovo sebagai negara mayoritas Muslim. 

Selimi menilai, Indonesia memiliki posisi strategis dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB).

Indonesia belum mengakui kemerdekaan Kosovo yang dideklarasikan secara sepihak. Kedudukan Pemerintah RI sejalan dengan prinsip Indonesia untuk menghormati sepenuhnya prinsip kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah masing-masing negara anggota PBB, yaitu asas yang tertuang dalam Piagam PBB dan Hukum Internasional, sebagai asas penting yang harus dijunjung tinggi, khususnya oleh negara-negara berkembang yang masih menghadapi tantangan nation-building.

Dukungan kepada Pemerintah Serbia pasca Brussels Agreement juga disampaikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melalui surat kepada Presiden Serbia Tomislav Nikolic pada 30 April 2013.

BACA JUGA:Negara Mana Paling Banyak Juara Piala Dunia?

Prinsipnya, SBY menegaskan kembali dukungan Indonesia atas komitmen Serbia untuk menyelesaikan masalah Kosovo secara damai melalui dialog dengan Pristina, sebagaimana diamanatkan oleh Resolusi PBB.

Pada Juli 2020, terjadi pertemuan Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Serbia Ivica Dacic di Beograd, dengan Menkumham RI Yasonna Laoly.

Yasonna menegaskan dukungan Indonesia terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Serbia terkait konflik dengan Kosovo. 

“Kami menghargai hubungan bilateral yang sudah terjalin baik antara Indonesia dengan Serbia yang sudah berlangsung sejak 1954. Posisi Indonesia dalam isu Kosovo sudah tegas, yakni mendukung kedaulatan dan keutuhan wilayah Serbia sebagai sesama anggota PBB,” kata Yasonna. 

BACA JUGA:Pemerintah Resmi Terbitkan Aturan Baru Pemberitahuan Barang Kena Cukai yang Selesai Dibuat

“Adapun Indonesia mendukung penyelesaian konflik ini secara damai lewat dialog dan negosiasi dan dalam posisi tidak mengakui deklarasi kemerdekaan sepihak yang dilakukan Kosovo,” kata Yasonna.

Kedatangan delegasi Indonesia pimpinan Yasonna ke Serbia tak lepas dari pembahasan rancangan kerja sama bantuan hukum timbal balik dan ekstradisi antara kedua negara. 

Delegasi Indonesia ini juga dilengkapi unsur Kepolisian RI yang diwakili Kadivhubinter Irjen Pol Napoleon Bonaparte beserta tim.

Tekait dengan kemerdekaan Kosovo di Indonesia justru memicu polemik dalam politik.

BACA JUGA:Doa Ketika Gempa Bumi Terjadi, Ini Bacaan dan Arti Selengkapnya

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: