Catat! Deretan Program SMF Untuk Mendorong Percepatan Program Sejuta Rumah Rakyat

Catat! Deretan Program SMF Untuk Mendorong Percepatan Program Sejuta Rumah Rakyat

Jajaran Direksi PT SMF (Persero): (kiri ke kanan) Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-

SMF Salurkan Pembiayaan Rp6,88 Triliun

Demi mendorong kinerja sektor properti khususnya untuk MBR,  SMF per triwulan III tahun 2022 telah menyalurkan dana Rp6,88 triliun kepada penyalur seperti bank, lembaga pembiayaan hingga perusahaan pembiayaan.

Direktur Keuangan dan Operasional SMF, Bonai Subiakto menjelaskan penyaluran dana tersebut terbagi untuk komersial sebesar Rp3,36 triliun. Kemudian sisanya sebesar Rp3,52 triliun untuk KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).

Secara kumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 September 2022 mencapai sebesar Rp84,84 triliun. 

BACA JUGA:Pekan Ini, Kontrak Proyek Pembangunan Istana Kepresidenan IKN Nusantara Senilai Rp1,56 Triliun Ditandatangani

BACA JUGA:Ada Tambahan Biaya Rp15 Triliun Untuk Pembangunan IKN Nusantara, Begini Penjelasan Menteri Basuki

Jumlah tersebut terdiri dari penyaluran pembiayaan sebesar Rp71,9 triliun, sekuritisasi KPR (kredit pemilikan rumah) sebesar Rp12,79 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp156 miliar.

"Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,4 juta debitur KPR yang terdiri dari 57,43 persen pembiayaan, 25,22 persen KPR FLPP , 17,24 persen sekuritisasi dan 0,11 persen pembelian," ujar Bonai. 

Sementara itu terkait dengan kinerja perseroan hingga September 2022 mencatat laba bersih sebesar Rp291 miliar. Untuk pendapatan SMF sebesar Rp1,32 triliun. Kemudian beban dan pajak tercatat sebesar Rp1,02 triliun.

Dari sisi aset perseroan relatif stagnan di level Rp32,87 triliun. Jumlah aset ini ditopang oleh liabilitas sebesar Rp16,68 triliun dan ekuitas Rp16,18 triliun. Liabilitas perusahaan tercatat sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp19,71 triliun.

BACA JUGA:Menko PMK Minta Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Kerakyatan, Menteri Basuki: Siap!

BACA JUGA:Sim Salabim, Perintah Menteri Basuki Seluruh Proyek Strategis Nasional dan Non PSN Harus Rampung Awal 2024!

"Ini terjadi karena penurunan pendanaan sehingga liabilitas juga turun, di satu sisi ada banyak surat utang yang jatuh tempo yang harus kita lunasi," tukasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: